TABANAN, Kilasbali.com – Kebakaran terjadi pada kandang ayam pedaging empat lantai di Banjar Mekarsari, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan pada Selasa (24/6) dini hari.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 04.00 Wita itu mengakibatkan satu orang korban mengalami luka bakar dan kerugian materi yang diperkirakan mencapai Rp 3 miliar lebih.
Besarnya kerugian tersebut dikarenakan kandang dalam kondisi berisi anakan ayam usia sekitar dua mingguan yang jumlahnya sekitar 85 ribu ekor.
Belum lagi belasan mesin penghangat yang ada di kandang itu nilainya mencapai belasan juta rupiah.
Kapolsek Pupuan, AKP I Wayan Sudiarba, mengonfirmasi peristiwa tersebut. “Itu kandang empat lantai yang kebakaran. Yang sisa cuma tiang-tiangnya saja,” katanya.
Di luar itu, seluruh buruh yang bekerja di kandang ayam milik Dewa Putu Sunggi Yadnya (38) tersebut dalam keadaan selamat.
“Hanya satu yang mengalami luka bakar ringan. Yang mengalami luka bakar ini kebetulan ada di lantai empat. Sempat terjebak. Tapi berhasil selamat,” imbuh Sudiarba.
Adapun korban yang mengalami luka bakar itu bernama Budi Dwi Santoso (25) asal Bojonegoro, Jawa Timur.
Usai kejadian itu, Budi langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. “Luka bakar di kedua tangannya,” jelasnya.
Dari keterangan salah satu buruh bernama I Wayan Wirtana (42) dari Desa Batungsel, Pupuan, ia terakhir bekerja sekitar pukul 23.00 Wita untuk tidur pada Senin (23/6).
Ia biasa tidur di kandang untuk menjaga seluruh ayam yang masih anakan dengan usia sekitar dua mingguan tersebut.
Di dalam kandang itu juga terdapat mesin pemanas yang berfungsi untuk menghangatkan anakan ayam pedaging itu.
Wirtana sempat terjaga sekitar pukul 02.30 Wita bersama beberapa karyawan lainnya di masing-masing lantai untuk memeriksa situasi kandang.
Karena situasi dirasa relatif aman, Wirtana maupun buruh lainnya kembali tidur sekitar sepuluh menit kemudian.
Namun mereka kembali terjaga sekitar pukul 04.00 Wita dan langsung melihat kobaran api yang besar.
Lantaran kondisi api yang begitu cepat merembet, Wirtana dan buruh lainnya berusaha keluar kandang untuk menyelamatkan diri.
“Karena di kandang itu semua barang-barangnya mudah terbakar. Sekamnya saja masih baru sekitar dua harian. Masih kering. Belum begitu lembab karena kotoran ayam,” sebutnya.
Singkatnya, mereka kemudian berusaha meminta pertolongan. Upaya pemadaman dilakukan dengan melibatkan petugas Pemadam Kebakaran dari Pemkab Tabanan.
Seluruh barang-barang yang ada di kandang seluas delapan ratus meter persegi itu hangus terbakar. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 10.00 Wita.
Selain bangunan beserta puluhan ribu ekor anakan ayam, kebakaran itu membuat ludes 300 karung pakan ayam, 40 unit exhaust, delapan unit panel listrik, lebih dari 500 peralatan pakan, mesin pemanas, dan satu unit truk.
Sudiarba menjelaskan, identifikasi awal sudah dilakukan setelah api berhasil dipadamkan. Dugaan sementara, kebakaran itu diduga berasal dari mesin pemanas anak ayam yang mengalami korsleting listrik.
“Dugaannya api berasal dari mesin pemanas untuk menghangatkan anakan ayam yang korsleting,” tukasnya seraya menyebutkan bahwa pemilik kandang tidak meneruskan kejadian ini ke proses hukum dan menerimanya sebagai musibah. (c/kb)