TABANAN, Kilasbali.com – Pengelola Tanah Lot sedang merancang inovasi untuk menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
Inovasi tersebut dalam bentuk atraksi seni dan budaya yang bisa dialami secara langsung oleh wisatawan.
Atraksi tersebut dalam bentuk latihan kesenian tradisional seperti rindik, okokan, tektekan di panggung terbuka yang baru saja selesai dibangun.
“Ini sebagai bagian dari upaya kami melakukan promosi sekaligus penguatan seni dan budaya lokal,” jelas Manajer Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, I Wayan Sudiana, Selasa (24/6).
Nantinya, sambung Sudiana, wisawatan yang berkunjung ke Tanah Lot bisa berpartisipasi secara langsung dalam latihan tersebut.
Ia menyebutkan, inovasi ini masih dalam tahap perencanaan. Pelaksanaannya nanti akan mempertimbangkan kesiapan dari panggung terbuka.
Hal penting lainnya yang jadi dipertimbangkan yakni kondisi cuaca mengingat Tanah Lot merupakan objek wisata di alam terbuka. “Agar berjalan optimal dan tetap aman bagi pengunjung,” imbuh Sudiana.
Di luar rencana itu, upaya pemugaran Pura Luhur Tanah Lot juga masih menjadi fokus perhatian pihaknya. Terutama dari pihak pengempon pura ikonik tersebut.
“Pengempon pura bersama pihak terkait telah memulai proses pemugaran pelinggih utama sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya Bali,” jelasnya.
Di tahap awal, lanjut Sudiana, proses pemugaran meliputi pembongkaran struktur utama yang nantinya akan diperkuat lagi secara bertahap.
“Proses pemugaran ini sendiri tidak mudah untuk dilakukan. Kondisi cuaca ditambah pasang surut air laut menjadi penentu pelaksanaannya,” jelasnya.
Ia menyebutkan, berbagai upaya itu juga dilakukan untuk menunjang aktivitas wisata di Tanah Lot kendati dinamika global saat ini memberi pengaruh cukup signifikan bagi sektor pariwisata.
Dinamika global yang dimaksudkan itu antara lain perang antara Iran dan Israel di Timur Tengah, travel warning dari Australia kepada warga negaranya, serta beberapa bencana di dalam negeri seperti erupsi Lewotobi di Nusa Tenggara Timur hingga Semeru di Jawa Timur.
“Dinamika-dinamika itu tentu akan berpengaruh terhadap ekonomi secara umum dan kemungkinan juga berdampak pada kunjungan wisata nantinya. Namun masih diperlukan observasi lanjut untuk memastikannya,” pungkas Sudiana. (c/kb)