TABANAN, Kilasbali.com – Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Dharma Santika memasang target keuntungan sebesar Rp 1,3 miliar di 2025 ini.
Target tersebut sejalan dengan ekspansi bisnis yang belakangan ini gencar dilakukan badan usaha milik daerah tersebut.
Selain itu, target tersebut juga didasari dengan capaian tahun sebelumnya. Di 2024 lalu, Perumda Dharma Santika berhasil meraup untung mencapai Rp 1,6 miliar.
Capaian itu melampaui target keuntungan yang ditetapkan di tahun yang sama dengan nilai Rp 700 juta.
Dengan perjalanan bisnis di 2024 itulah, Direktur Utama Perumda Dharma Santika, Kompyang Pasek Weda, mengaku pihaknya optimistis bisa mencapai target keuntungan di tahun ini.
“Terlebih kami sudah melakukan pengembangan bisnis di bidang pangan,” kata Kompyang pada Rabu (26/3).
Menurut Kompyang, bidang pangan masih menjadi inti pengembangan bisnis yang sedang dilakukan Perumda Dharma Santika.
Ia membeberkan, pengembangan tersebut merambah pada bisnis penyediaan daging babi potong dengan menggaet para peternak yang bersedia menjadi mitra kerja.
“Sistemnya, kami berikan bibit dan pakan ke peternak. Setelah siap potong, kami beli dalam bentuk daging dengan harga Rp 3.500 per kilogramnya. Intinya, kami terima jadi,” jelasnya.
Sejauh ini, pengembangan bisnis di bidang penyediaan daging babi potong ini berjalan lancar. Demikian halnya dengan kerja sama dengan beberapa pihak dalam bisnis ini.
Khusus untuk peternak yang diajak bermitra, Perumda Dharma Santika sejauh ini sudah melibatkan lima peternak.
Ia berharap, ke depannya jumlah peternak yang bersedia untuk bekerja sama dengan Perumda Dharma Santika semakin bertambah.
“Tinggal siapkan kandang saja. Bibit dan pakan kami yang berikan,” kata Kompyang dengan meyakinkan.
Selain penyediaan daging babi potong, Perumda Dharma Santika juga masih menjalankan bisnis penyediaan beras dan telur.
Bahkan, Kompyang menyebut, beras dan telur masih menjadi penggerak utama aktivitas penjualan yang diselenggarakan Perumda Dharma Santika.
“Untuk beras, sebulan kami bisa serap 200 ton. Kemudian telur, lima sampai enam ribu butir perhari,” urainya.
Dalam hal pemasaran dua komoditas pangan tersebut, pihaknya sudah bekerja sama dengan 43 hotel di Bali untuk pemasarannya.
Belakangan, pemasaran beras dan telur oleh Perumda Dharma Santika juga mulai menyasar toko modern, koperasi, atau lembaga perkreditan desa (LPD).
Untuk menyuplai kebutuhan pasar, pihaknya menyerap beras dari 15 pabrik penggilingan gabah di Tabanan.
Sementara untuk telur, pihaknya menyerap dari tiga peternak di wilayah sentra yakni di Kecamatan Penebel. (c/kb)