TABANAN, Kilasbali.com – Pelaku pembuangan bayi di Kecamatan Penebel dan Pupuan belum lama ini sampai sekarang masih belum terungkap.
Beberapa upaya telah dilakukan penyidik Polsek Penebel dan Pupuan yang didukung Satreskrim Polres Tabanan belum membuahkan hasil.
Upaya penyelidikan yang telah dilakukan antara lain melacak potensi petunjuk melalui rekaman CCTV di sepanjang jalur tempat kedua bayi itu dibuang.
Tidak sampai di situ, Polisi juga sudah berupaya mencari petunjuk dengan melakukan pendataan ke puskesmas.
Upaya itu dilakukan untuk mengetahui ibu hamil yang berpotensi melahirkan di waktu yang berdekatan dengan Sabtu (1/3) yang menjadi hari ditemukannya kedua bayi tersebut.
“Sejauh ini belum ada perkembangan. Minim barang bukti. Tapi kami masih berupaya menggali informasi di masyarakat,” jelas Kapolsek Penebel, AKP I Gusti Kade Alit Murdiasa, Jumat (14/3).
Menurutnya, di awal pihaknya sempat berusaha untuk mencari petunjuk dengan mengandalkan potensi rekaman CCTV.
Sayangnya, petunjuk seperti itu tidak ditemukan lantaran jalur tempat bayi itu dibuang, jalan
jurusan Biaung-Marga, merupakan jalan pedesaan yang sepi dan minim bangunan.
“Kami juga sudah cek ke puskesmas-puskesmas. Tanya-tanya warga sekitar. Kalau ada yang hamil pasti ke puskesmas periksanya. Tapi sampai sekarang belum ada informasi itu,” tukasnya.
Sembari melakukan penyelidikan, pihaknya saat ini juga sudah menyerahkan perawatan bayi perempuan itu ke Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Bali.
“Kalau tidak salah sudah diserahkan sekitar seminggu lalu. Sekarang bayi itu diasuh di salah satu yayasan yang ditunjuk Dinsos Provinsi,” sebutnya.
Kondisi serupa juga terjadi pada proses penyelidikan kasus pembuangan bayi laki-laki dalam tas ransel di Kecamatan Pupuan yang ditemukan pada Sabtu malam (8/3).
“Sementara ini belum ada informasi terbaru,” ujar Kapolsek Pupuan, AKP I Wayan Sudiarba, saat disinggung soal perkembangan penyelidikan kasus tersebut.
Ia bahkan menyebutkan, pihaknya telah menggali informasi hingga ke sekolah-sekolah hingga melacak data kependudukan dengan sejumlah perbekel untuk mengusut identitas yang ditemukan di dalam tas ransel.
“Sementara ini tidak ada warga yang identitasnya sama seperti nama yang kami temukan dalam tas ransel itu,” ungkap Sudiarba.
Sama seperti penyelidikan di Penebel, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan ke puskesmas-puskesmas di sekitar Pupuan untuk mencari tahu adanya ibu hamil yang waktu melahirkannya berdekatan dengan hari ditemukannya bayi laki-laki itu.
“Nihil juga. Rekaman CCTV juga sudah kami susuri dengan radius sekitar tujuh kilometer. Tidak ada satupun rekaman CCTV yang mengarah ke jalan (jurusan Pupuan-Seririt),” bebernya.
Saat ini, sambung Sudiarba, pihaknya memperluas proses penyelidikan hingga ke Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Ini mengingat jalur tempat ditemukannya bayi tersebut merupakan wilayah perbatasan dengan kecamatan tersebut.
“Sedangkan untuk bayi itu, sekarang sudah diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi. Kalau tidak salah sudah diserahkan sekitar dua hari lalu,” pungkasnya. (c/kb)