TABANAN, Kilasbali.com – Pembuatan tapal batas Kabupaten Tabanan rupanya tidak hanya berhenti pada pembangunan gate atau gerbang saja.
Di 2025 ini, kawasan di sekitar tapal batas Kabupaten Tabanan juga akan ditata agar menjadi satu kesatuan.
Penataan kawasan sekitar gate di tapal batas itu ditargetkan rampung sebelum HUT Kota Singasana pada November 2025 mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan, I Made Dedi Darmasaputra, menyebutkan penataan itu sudah berjalan.
“Dimulai sejak Mei 2025 kemarin. Targetnya rampung sebelum HUT Kota Singasana,” kata Dedi, Minggu (15/6).
Ia menjelaskan, penataan kawasan di sekitar gate tersebut tidak hanya memperhatikan soal estetika secara visual semata, namun menegaskan identitas Kabupaten Tabanan.
Sesuai rancangan, penguatan identitas wilayah itu akan diwakili dengan simbol-simbol seni, budaya, dan agraris.
Dari sisi biaya, penataan kawasan sekitar gate di tapal batas ini dianggarkan sebesar Rp 10 miliar pada tiap titiknya yang bersumber dari APBD Tabanan 2025.
Saat ini, sambungnya, penataan kawasan sekitar gate di tapal batas sudah dalam tahap pengerjaan.
Ia mencontohkan gate di Banjar Dakdakan, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, yang berbatasan dengan Kabupaten Badung.
Pada sisi timurnya, sedang dibangun senderan dan tembok penyangga. Nantinya, kawasan itu juga akan ditata secara tematik sehingga menjadi satu kesatuan dengan gate yang ada.
“Kalau dulu tapal batas hanya berdiri sendiri, kini dibuat agar lebih menyatu. Nantinya akan ditambah dengan ornamen atau patung-patung tematik,” jelasnya.
Ornamen atau patung tematik itu di antaranya patung kesenian atau patung sapi untuk menegaskan Tabanan sebagai wilayah agraris.
Selain itu, penataan kawasan sekitar gate tapal batas juga akan dilengkapi dengan pos polisi yang sebelumnya sudah ada agar lebih fungsional untuk kepentingan pengawasan lalu lintas.
Konsep penataan yang sama juga berlau di gate pada tapal batas Tabanan di wilayah utara di Kecamatan Baturiti serta barat yang berlokasi di Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat.
Bahkan, menurutnya, penataan kawasan di tapal batas Desa Selabih justru lebih utuh dan lengkap. “Karena di sekitarnya, kanan-kirinya, belum ada bangunan,” sebutnya. (c/kb)