TABANAN, Kilasbali.com – Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, kembali berasap.
Kemunculan asap tersebut ditengarai akibat gas metan yang terbakar pasca kebakaran pada 2023 lalu.
Kemunculan asap pekat pada TPA Mandung itu setidaknya terjadi pada Sabtu (15/3). Kepulan asap yang muncul dari gunungan sampah di TPA Mandung itu meninggi.
Namun, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, I Gusti Putu Ekayana menyebut, itu bukan kejadian baru.
Ia menyebut, kepulan asap itu merupakan kejadian lama akibat proses pemadaman kebakaran beberapa tahun lalu yang belum tuntas.
“Kalau cuaca panas, kemudian turun hujan, asapnya pasti muncul,” kata Ekayana dalam keterangannya pada Minggu (16/3).
Ia menjelaskan, kepulan asap itu terjadi akibat gas metan dalam kebakaran pada beberapa tahun lalu belum sepenuhnya habis. Terlebih tumpukan sampah sangat tinggi.
“Kalau dari atas timbul api, kami masih bisa tangani. Cuma yang sekarang munculnya dari samping. Terutama di bagian sisi timur dan utara,” imbuhnya.
Posisi yang ia maksudkan itu merupakan tebing dari gunungan sampah di TPA Mandung. Dalam kebakaran beberapa tahun lalu, sisi utara dan timur merupakan yang paling sulit dijangkau saat pemadaman.
Ekayana menambahkan, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk meredam potensi kemunculan api dengan melakukan penyiraman setiap hari.
“Setiap hari kami siram dengan menyemprotkan air atau minta bantuan ke Pemadam Kebakaran,” sebutnya.
Ia menambahkan, kendati sesekali memunculkan asap, kondisi TPA Mandung tidak mengganggu aktivitas pengelolaan sampah.
Terlebih lagi, sejak kebakaran akhir 2023 lalu, lintasan truk pengangkut sampah telah disediakan. (c/kb)