TABANAN, Kilasbali.com – Lahan eks Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Darurat di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, hendak direboisasi.
Rencananya, lahan alternatif yang sempat dimanfaatkan saat kebakaran di TPA Mandung termasuk TPA Suwung di Denpasar itu akan disulap menjadi Hutan Wana Kertih.
Tidak sekadar hutan, lahan tersebut nantinya akan ditanami dengan berbagai jenis tanaman langka dan yang sering dipakai untuk kebutuhan upacara keagamaan di Bali.
Beberapa tanaman itu antara lain majegau, cendana, pohon kelapa, dan beberapa tanaman yang sering dimanfaatkan untuk upacara agama Hindu.
“Nanti pohon-pohon ini kami harapkan bisa bermanfaat bagi warga Desa Adat Kelating maupun desa adat lainnya saat ada upacara yadnya,” jelas Bendesa Adat Kelating, I Dewa Made Maharjana, pada Jumat (7/3).
Di hari yang sama, desa adat setempat menggelar seremoni penghijauan dengan menanam pohon majegau di lahan bekas galian C tersebut melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkompinca).
Dewa Maharjana menambahkan, ada juga beberapa tanaman obat yang hendak dikembangkan di hutan tersebut seperti bunga matahari dan tanaman usadha atau obat-obatan tradisional Bali.
Sementara itu, Camat Kerambitan, I Putu Adi Supraja, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah yang ditempuh pihak Desa Adat Kelating tersebut.
“Kami berharap reboisasi ini bisa mengembalikan fungsi lahan agar kembali produktif,” ujarnya.
Tidak hanya mengembalikan fungsi lahan, menurutnya langkah ini juga merupakan terobosan dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan.
“Langkah ini juga sejalan dengan program Nangun Sad Kerti Loka Bali, yang menekankan keseimbangan alam, manusia, dan budaya di Bali,” imbuhnya.
Adi Suparja berharap, reboisasi tersebut bisa memberikan manfaat terhadap lingkungan sekitarnya. Termasuk dalam mendukung kebutuhan desa adat setempat. (c/kb)