TABANAN, Kilasbali.com-Puluhan nelayan di Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan Tabanan tidak berani melaut. Lantaran tinggi gelombang mencapai 3-4 meter. Bahkan karena disertai dengan angin kencang yang menyebabkan nelayan tidak berani nekat menerobos.
Pantuan dilapangan, beberapa jukung nelayan nampak parkir. Sesekali juga beberapa nelayan menengok keadaan gelombang air laut. Namun begitu dilihat masih tinggi mereka kembali pulang ke rumahnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Wayan Bandem. Bahwa tinggi gelombang mencapai 3-4 meter sehingga ia tidak berani menerobos. Apalagi disertai angin kencang sehingga niatnya untuk melaut ditunda. “Angin kencang sekali tidak berani menerobos,” ujarnya, Kamis (19/7/2018).
Kata dia, tinggi gelombang mencapai 3-4 meter sudah sejak seminggu. Sehingga ia dan rekannya lebih memilih memarkir perahu dan mencari pekerjaan tambahan seperti buruh bangunan dan bertani. “Sudah seminggu begini, kalau melaut sudah tidak memungkinkan,” terangnya. Ia pun berharap, cuaca segera stabil agar bisa menangkap ikan layur yang memang saat ini belum musim.
Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut Arsana Yasa memang saat ini ribuan nelayan di Tabanan tidak melaut. Ini karena gelombang laut mencapai 3,5 – 4,5 meter. “Jadi lebih banyak nelayan terpaksa memarkir perahu mereka,” jelasnya.
Padahal minggu lalu menurut Yasa tinggi gelombang mencapai 2,5 – 3 meter. “Oleh karena itu sudah tidak memungkinkan lagi melaut, mudah-mudahan cuaca cepat stabil kembali,” harapnya. (*KB).