TABANAN, Kilasbali.com – Seorang pecalang yang bertugas mengamankan malam Nyepi dilaporkan dipatok ular, Rabu (25/3/2020) malam. Akibat kejadian itu, pecalang ini segera dilarikan ke BRSU Tabanan untuk mendapatkan penanganan.
Bendesa Adat Kota Tabanan, Gusti Gede Ngurah Siwa Genta membenarkan peristiwa itu.
Dikatakannya, salah satu anggota pecalangnya memang dipatuk ular saat bertugas menjaga pelaksanaan Nyepi.
Yaitu pecalang asal Banjar Taman, Desa Adat Kota Tabanan, Kecamatan Tabanan, atas nama I Gusti Agung Adnyamerta.
Menurutnya, yang bersangkutan dipatuk ular, pada Rabu malam sekitar pukul 23.00 WITA di simpang trafict light Yeh Gangga.
“Kemungkinan saat bertugas, ularnya terinjak dan akhirnya betis kiri dipatuk,” terangnya, Kamis (26/3/2020).
Sementara itu, Direktur BRSU Tabanan, dr. I Nyoman Susila saat dikonfirmasi juga membenarkan pada saat malam Nyepi, ada pasien yang merupakan pecalang dibawa ke UGD karena dipatok ular saat bertugas.
“Ya benar ada pasien pecalang masuk UGD karena dipatok ular,” ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, setelah mendapat perawatan dari tim medis kondisi pasien saat ini sudah membaik.
“Kondisinya sudah baik, sudah stabil,” tambahnya.
Susila mengatakan, selain pasien yang digigit ular, tidak ada kasus yang menonjol yang ditangani oleh BRSU Tabanan.
Disebutkannya, selama Hari Raya Nyepi, setidaknya ada kunjungan UGD sebanyak 45 orang, diantaranya melahirkan 3 orang dan operasi 3 orang.
“Untuk kasus pasien yang ditangani selama Nyepi kemarin tidak ada yang menonjol,” terangnya. (jus/kb)