GIANYAR, Kilasbali.com – Kasus gigitan anjing positif rabies kembali terjadi di Bali. Kali ini, peristiwa itu terjadi di Banjar Lebah, Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar. Dari pemeriksaan Dokter diketahui jika korban atas nama Ni Wayan Latri (60) terpapar rabies dan telah mendapatkan penanganan.
Dari penuturannya, korban digigit oleh anak anjing yang baru beberapa hari dipeliharanya. Anak anjing itu didapatkanya dari temannya di Desa Tulikup, Gianyar. Diakuinya, jika anjing ini sedikit agresif. Bahkan anjing ini sempat mencicipi makanan anak kecil yang juga dikhawatirkan menularkan rabies melalui air liur. Karena agresif, anjing itu akhirnya dipukul hingga mati.
Mendapat pengakuan itu, petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Gianyar lantas menelusuri asal muasal anjing tersebut. Dari pemilik induk anjing di Desa Tulikup, terungkap beberapa anak anjing lainnya dari induk yang sama, sudah mati mendadak.
Namun sayang beberapa ekor lainnya yang betina keburu dilepasliarkan ke TPA Temesi. Dari kronologis ini, tiga Desa pun kini masuk dalam wilayah Radius Suspect Rabies. Yakni Desa Keramas, Tulikup dan Desa Temesi.
“Kami baru menerima laporan, hari ini. Setelah kedatangan petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan. Rencannya hari Kamis akan dilaksanakan eliminasi anjing. Kami pun langsung bersosialisasi ke masyarakat untuk memperlancar eliminasi ini,” kata Perbekel Keramas I Gusti Putu Sarjana, Rabu (10/9/2019).
Secara terpisah, Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Ngakan Putu Readi membenarkan adanya kasus kasus gigitan anjing terinfeksi rabies ini. Diketahui pula jika anjing ini belum pernah divaksin rabies.
Menyikapi itu, pihaknya pun langsung melakukan koordinasi ke aparatur desa. Rencananya, diwilayah radiue susfect rabies ini akan dilakukan penyisisiran terhadap anjing yang belum divaksinasi dan melakukan eliminasi selektif.
“Kami ssudah melakukan tindakan sesuai SOP. Kepada masyarakat, kami harapkan segera melapor jika mendapati anjing yang perilakunya tiba-tiba berubah. Seperti suka mengigit apa saja di sekitarnya, tidak respon lagi dengan pemiliknya dan keanehan laainnya,” singkatnya. (ina/kb)