KARANGASEM, Kilasbali.com – Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Bali Putri Suastini Koster tak pernah lelah turun ke tengah masyarakat. Selain mengetahui kondisi mereka secara langsung, turun ke lapangan menjadi salah satu program utama yang dilakukannya dalam rangka melakukan sosialisasi dan aksi sosial. Kali ini, Putri Koster melakukan safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Selasa (24/5).
Dijelaskannya ikan merupakan sumber protein yang sangat baik untuk mencukupi kebutuhan harian nutrisi anak guna memaksimalkan fase tumbuh kembangnya, di mana ikan mengandung Omega-3 yang sangat penting bagi perkembangan otak anak.
“Begitu banyaknya manfaat yang diperoleh dari mengkonsumsi ikan, maka perlu dibangun kesadaran khususnya dikalangan anak-anak untuk menyukai dan gemar makan ikan,” katanya.
Dia menambahkan, gerakan ini juga sebagai salah satu upaya membangun generasi emas yang sehat jasmani dan rohani. Untuk itu, menu ikan diharapkan dapat menjadi salah satu menu wajib yang disajikan dalam keluarga.
“Betapa pentingnya anak – anak kita mendapat asupan gizi yang terkandung dalam ikan agar anak tumbuh sehat dan cerdas. Jadikan ikan sebagai menu keluarga , olah ikan dengan baik sehingga anak – anak suka makan ikan,” ujarnya.
Dia menambahkan, selain menumbuhkan kesadaran untuk mengkonsumsi ikan, juga perlu diperhatikan ketersediaan ikan yang sehat dan segar yang dihasilkan dari danau/laut maupun sungai yang bersih.
Mengingat sungai atau danau/laut yang kotor akan berdampak pada kualitas dari ikan yang hidup di tempat tersebut. Untuk itu, sangat penting dan menjadi perhatian bersama untuk menjaga habitat ikan (danau, sungai, atau laut) tetap bersih sehingga nantinya dapat mengkonsumsi ikan segar yang bersih dan menyehatkan.
Selain itu masyarakat juga diharapkan bisa memanfaatkan lahan kosong dengan membuat kolam ikan yang hasilnya nanti bisa untuk konsumsi sendiri.
“Dengan demikian kita tidak hanya membangun kesadaran gemar makan ikan, tetapi juga menjamin ketersedian ikan yang terjangkau masyarakat yang nantinya menjadikan masyarakat semakin gemar makan ikan sekaligus ketersediaan ikan tidak mahal dan dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat, sehingga kebutuhan gizi dapat terpenuhi,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gede Dana di dampingi Ketua Forikan Kabupaten Karangasem Ni Made Nuriasih Dana mengatakan, Karangasem pada tahun 2021 mencatat sebanyak 22 % dari jumlah bayi yang ada mengalami stunting. Untuk mengurangi angka stunting maka wajib bagi instansi terkait melakukan penanganan kemiskinan terlebih dulu.
“Stunting atau gangguan tumbuh kembang pada anak sebagian besar terjadi pada keluarga yang tingkat perekonomiannya berada digaris menengah ke bawah. Sehingga kemiskinan yang mereka alami menyebabkan sulitnya pemunuhan gizi bagi mereka,” ungkapnya.
Pada safari gerakan memasyarakatkan makan ikan kali ini dilengkapi dengan peninjauan Posyandu dan menyuapi makanan bubur ikan untuk bayi, karena pengenalan pangan ikan akan lebih maksimal dilakukan sejak dini. Pada kesempatan ini, diserahkan sebanyak 420 paket ikan segar dan olahan ikan, beras dan telur. Dengan harapan dengan mengkonsumsi ikan segar dapat dijadikan solusi dalam upaya memutus rantai kemiskinan. (m/kb)