BANDUNG, Kilasbali.com – Civitas akademika Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kembali mengharumkan nama Bali di kancah nasional. Dalam ajang 5th Innovillage di Universitas Telkom, Bandung, pada tanggal 25 April 2025, INSTIKI berhasil meraih juara II.Mengusung tema ‘Keberlanjutan Inovasi untuk Membangun Negeri’, 5th Innovillage menekankan semangat sociopreneurship berkelanjutan berbasis teknologi digital.
Dalam ajang ini, sejumlah 2.817 mahasiswa dari 136 perguruan tinggi di Indonesia menunjukkan inovasi terbaiknya. Dalam persaingan ketat bersama para inovator muda se-Indonesia, tim INSTIKI tidak hanya berhasil meraih prestasi gemilang, tetapi juga menghadirkan inovasi nyata yang berdampak bagi masyarakat.
Tim Semarajaya yang terdiri dari mahasiswa INSTIKI, Peter Enlarga Lauda, I Wayan Andre Susila, dan Mahesa Rama Aditya, dengan dibimbing oleh dosen INSTIKI Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd, sukses mengharumkan nama kampus melalui karya inovatif bertajuk LASTRI (Peningkatan Kesejahteraan UMKM Perempuan Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Melalui Integrasi Teknologi Pengasapan Resirkulasi Tertutup dengan Sistem IoT dan Renewable Energy).
Tim Semarajaya berhasil meraih Juara II Anugerah 5th Innovillage dalam kategori Dampak Sosial Berkelanjutan, UMKM dan Pemberdayaan Perempuan (SDG 5 & 8) dengan meraih pendanaan Rp 30.000.000.
Melalui proyek inovatif bernama LASTRI, Tim Semarajaya dari INSTIKI memberikan kontribusi sosial yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan UMKM perempuan di Desa Banjarangkan, Klungkung, Bali.
Inovasi ini mengintegrasikan teknologi pengasapan sirkulasi tertutup dengan sistem pemantauan berbasis Internet of Things (IoT) serta pemanfaatan sumber energi terbarukan. Hasilnya, proses pengasapan ikan lele menjadi jauh lebih higienis, efisien, dan ramah lingkungan.
Kehadiran teknologi ini membuka akses bagi para pelaku UMKM perempuan terhadap alat produksi modern yang mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produk, sekaligus mengurangi ketergantungan pada metode tradisional yang kurang efektif dan boros energi.
Kegiatan social project Innovillage menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Tim Semarajaya dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung untuk menjawab permasalahan nyata di tengah masyarakat.
Program ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran yang memupuk rasa empati, kepedulian sosial, serta semangat kolaborasi lintas disiplin. Dari program ini, Tim Semarajaya belajar bahwa teknologi yang bermanfaat bukan hanya yang canggih, tetapi yang mampu memberikan dampak nyata dan berkelanjutan.
“Kami merasakan kesan yang sangat mendalam selama mengikuti Innovillage. Melalui proyek LASTRI, kami melihat secara langsung bagaimana inovasi yang kami kembangkan mampu membawa perubahan positif di masyarakat, khususnya dalam memberdayakan perempuan dan memperkuat UMKM di desa. Hal ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus menciptakan solusi teknologi yang berpihak pada kebutuhan masyarakat, serta berkontribusi dalam pembangunan dan berkelanjutan,” ungkap Peter Enlarga Lauda dalam keterangan resmi yang diterima redaksi Kilasbali. (m/kb)