TABANAN, Kilasbali.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan di tahun ini berkesempatan memperoleh program Digital Talent Scholarship.
Digital Talent Scholarship (DTS) merupakan program pelatihan pengembangan kompetensi yang telah diberikan kepada talenta digital Indonesia sejak tahun 2018 oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Pelatihan Digital Talent Scholarship ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, daya saing, produktivitas, profesionalisme di bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara (ASN).
Pelatihan yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kominfo Yogyakarta ini mulai berlangsung sejak Senin (25/3).
“Ini program tahunan dari Kemenkominfo. Kebetulan di tahun ini, Kabupaten Tabanan mendapatkannya,” jelas Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Tabanan, I Gusti Putu Winiantara.
Ia menjelaskan, pelatihan ini masih akan berlanjut ke dalam beberapa gelombang pada Mei dan Juni 2024 mendatang.
“Masing-masing gelombang pelatihan memiliki program tersendiri dengan peserta yang dikhususkan. Disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah,” jelasnya.
Adapun program pelatihan tersebut antara lain Thematic Academy (TA). Peserta dalam program ini adalah para guru SD dengan materi pelatihan desain grafis untuk menunjang penyajian bahan ajar.
Selain guru SD, peserta program pelatihan ini ada juga guru SMP dengan materi pengenalan coding dan pelaku pariwisata dengan materi pemasaran digital. Pelatihan untuk kedua peserta ini akan dilaksanakan pada Juni 2024 mendatang.
Selanjutnya program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) dengan peserta yakni para pelaku UMKM dan IKM. Di program ini pesertanya akan mendapatkan program pelatihan pemasaran digital dasar.
Berikutnya Government Transformation Academy (GTA) yang pesertanya dikhususkan bagi ASN. Materi pelatihan dalam program ini antara lain Social Media Analyst, IT Business Analyst, Analis Kota Cerdas, Arsitektur SPBE, dan banyak tema lain.
Masing-masing peserta dalam tiap program tersebut sifatnya terbatas dan harus mendaftar di website Digital Talent Scholarship.
Untuk program TA kuota pesertanya 160 orang. “Sejauh ini yang sudah terdaftar dan ikut gelombang pertama 80 orang,” ungkap Winiantara.
Sedangkan program DEA kuota pesertanya maksimal seratus orang dan yang telah terdaftar sebanyak 58 orang. Sementara program GTA kuota pesertanya maksimal 120 orang dan baru akan dilaksanakan pada Juni 2024 mendatang.
“Pelaksanaan program ini sifatnya cost sharing. Biaya ditanggung pusat baik itu pelatihannya, konsumsinya, honor pengajar, sampai transportasi. Kami hanya menyiapkan ruang dan pesertanya,” tukasnya. (c/kb)