JEMBRANA, Kilasbali.com – Dua minggu menjelang piodalan, Pura Desa lan Puseh Banyubiru yang terletak di Jalan Cupel, Banjar Banyubiru, Kecamatan Negara terbakar, Senin (2/9/2019). Akibat peristiwa itu, seluruh bangunan yang beratap ijuk ludes terbakar, dan kerugian ditaksir mencapai Rp1,3 miliar.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu diketahui terjadi sekitar pukul 15.30 WITA, diduga karena kelalaian saat pembakaran sampah.
30 menit sebelum kejadian, diketahui salah seorang warga, Zubaedah (70) melakukan aktifitas membakar sampah daun untuk memudahkan saat mencari kayu bakar di tegalan belakang pura.
Sebelum meninggalkan lokasi, nenek yang tinggal di belakang pura ini mengaku sempat memadamkan api. Namun saat kembali, ia melihat api sudah melalap bangunan meru pura.
Warga yang mengetahui terjadi kebakaran segera berhamburan dan berusaha memadamkan api. Hingga beberapa saat kemudian, petugas pemadam datang berusaha menjinakkan si jago merah. Sayangnya, akibat angin kencang seluruh bangunan yang beratap ijuk ludes dilalap api.
Api menghanguskan meru tumpang tiga, meru tumpang pitu, bale pepelik, pelinggih ulundanu, taksu dan pelinggih sri sedana di madya mandala. Bahkan api masih menyala hingga beberapa kali proses pemadaman.
Bendesa Adat Banyubiru, I Nyoman Jaya Dearata mengaku sempat mendapat firasat buruk sebelum peritiwa itu terjadi. “Dari tiga hari bermimpi gigi bawah saya tanggal, tapi kepikirannya keorang tua yang sakit,” ungkapnya.
Kelihan Baga Parahyangan Desa Adat Banyubiru, I Wayan Polen mengatakan untuk bangunan akan dipindah sementara.
“Sementara akan dibuatkan sanggar agung di bale agung sehingga persembahyangan tidak terhambat. Secepatnya kami akan paruman desa dan mecaru. Piodalan ditunda dengan guru piduka dan pejati,” ungkapnya. (gus/kb)