IANYAR, Kilasbali.com – Setelah infrastruktur dianggap memadai, fokus pemerintahan Jokowi selanjutnya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di segala bidang. Dengan SDM yang unggul, kompeten dan kreatif diharapkan akan mampu mencetak pusat pusat pertumbuhan ekonomi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Demikian di ungkapkan Wakil Bendesa Adat Suwat I Putu Oka Mahendra, belum lama ini.
Untuk mewujudkan salah satu Tri Sakti Bung Karno yakni berdikari di bidang ekonomi maka mencetak pusat pertumbuhan ekonomi di desa-desa termasuk di dalamnya di Desa Adat adalah sangat strategis. “Bila pusat pertumbuhan ekonomi ada di Desa atau di Desa Adat, maka urbanisasi akan bisa diminimalisir karena lahan pekerjaan sudah tersedia di Desa imbuhnya,” katanya.
Gusoka menambahkan Penataan Air Terjun Suwat atau Suwat Waterfall adalah upaya desa adat untuk mencetak pusat pertumbuhan. Belakangan sejumlah desa adat di Bali sudah mengambil peran strategis untuk mengharap segala potensi ekonomi yang ada. Desa adat tidak ingin hanya menjadi penonton tapi menjadi pelaku langsung. Apalagi dalam perda Desa Adat yang baru Desa Adat di dorong untuk membentuk Baga Utsaha Padruwen Desa Adat atau semacam BUMDES.
Selain mampu meningkatkan kesejahteraan krama, segala Utsaha yang dimiliki Desa Adat nantinya akan meringankan beban Krama dalam pelaksanaan aktifitas budaya dan adat. Seperti diketahui desa adat adalah garda terdepan dalam menjaga taksi Bali. Taksu Bali ada karena berbagai aktifitas upacara agama.dan adat yang rutin digelar oleh Desa Adat.
Dikatakannya, komitmen Gubernur Bali Wayan Koster untuk memberdayakan desa adat harus didukung penuh oleh orang Bali. Masuknya berbagai paham ekonomi ke Bali harus diantisipasi dengan menguatkan peran Desa Adat di berbagai bidang. Hindu dan adat istiadat Bali akan ajeg bila Desa Adat kuat dan ajeg. Desa adat akan kuat jika selauruh Krama adat sejahtera.
Dalam Siwa purana, Siwa mengatakan : “Hai umat manusia, AKU berikan kekuatan-KU untuk kau bisa hidup, maka Aku jadikan kekuatan itu pribadi, sehingga kau bisa melihat dan bisa merasakan kekuatan itu yang memberikan kesejahteraan hidup kepadamu, maka kekuatan-KU itulah Nandini,” pungkasanya. (*KB)