TABANAN, Kilasbali.com – Februari merupakan bulan kasih sayang, dimana setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari Valentine. Namun dalam perspektif Hindu, kasih sayang tidak hanya sebatas diberikan ketika bulan Februari atau hari Valentine saja namun senantiasa dijadikan landasan dalam berbagai kegiatan mulai dari membuat upakara, pelestarian seni dan budaya, dan yadnya.
Hal tersebut disampaikan dalam Dharma Wacana yang digelar dalam rangka Karya Wraspati Kalpa oleh DPK Peradah Tabanan, KMHDI Tabanan dan Prajaniti Tabanan, Senin (11/2/2019) malam di Jaba Pura Jero Tanah Pegat, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan.
Panitia kegiatan dari DPK Peradah Tabanan, I Putu Arya Wiguna mengatakan bahwa Dharma Wacana yang digelar mengambil tema ‘Memaknai Hari Kasih Sayang Menurut Hindu’ dengan mendatangkan narasumber I Kadek Satria yaitu seorang dosen sekaligus penasehat Peradah.
Dimana tujuannya adalah untuk mengingatkan generasi muda agar jangan terlalu larut dalam euforia hari Valentine yang dikenal dengan Hari Kasih Sayang. Karena pada dasarnya melakukan hal berlandaskan kasih sayang harus dilaksanakan setiap hari. “Apalagi kita melihat banyak generasi muda khususnya di Bali yang merayakan Valentine secara berlebihan,” ungkapnya Selasa (12/2/2019).
Dan dalam pandangan Hindu, ada banyak hal yang berlandaskan kasih sayang dalam pelaksanaannya, diantaranya pembuatan upakara, pelestarian seni dan budaya serta Yadnya. Maka dari itu dalam kegiatan tersebut juga diisi dengan materi pembuatan upakara, pelestarian seni dan budaya serta Yadnya. “Dan para peserta sangat antusias,” imbuhnya.
Arya Wiguna menyebutkan, peserta terdiri dari Sekaa Teruna Teruni, Karang Taruna, PKK, mahasiswa KKN hingga masyarakat umum di Desa Gubug. Dan bukan tidak mungkin kegiatan tersebut selanjutnya akan digelar rutin dengan lokasi yang berbeda. “Untuk kali ini memang kita laksanakan di Desa Gubug selanjutnya mungkin di desa lain,” pungkasnya. (*KB).