Gianyar

Antisipasi ‘Bom Waktu’ Sampah, Pj Bupati Gianyar Seriusi TPS3R

    GIANYAR, Kilasbali.com – Semua TPS3R termasuk Puspa Amannya akan disambangi Pj Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa.

    Hal ini dilaksanakan untuk menyerap apa kendala-kendala dan apa kunci sukses dari masing-masing TPS3R. Sehingga nanti bisa rumuskan dalam sebuah kebijakan percepatan pelaksanaan sehingga keberhasilan ini bisa segera dinikmati.

    Kunjungan diawali ke Tempat Pengolahan Sampah berbasis Reduce Reuse dan Recycle (TPS3R) Desa Keliki, Tegallalang.

    Disebutkan, masalah sampah merupakan masalah bersama yang sulit untuk diselesaikan. Namun Provinsi Bali telah memiliki kebijakan pengelolaan sampah berbasis sumber dengan TPS3R. Bahkan di Kabupaten Gianyar telah memiliki 44 TPS3R yang tersebar di masing-masing desa yang ada di Gianyar.

    Baca Juga:  Ini Tujuan Polres Gianyar Gelar ‘Blue Light Patrol’

    “Kita sudah punya 44 TPS3R atau hampir 80% dari desa kita di Gianyar dan kita harapkan yang pertama adalah kesadaran masyarakat untuk memilah sampah karena sebenarnya tanggung jawab sampah itu adalah si penghasil sampah di rumah tangga,” lanjutnya.

    Tagel Wirasa juga mengatakan bahwa masalah sampah akan menjadi bom waktu jika tidak ditangani dengan baik.

    “Sampah kalau tidak ditangani dengan baik, akan menjadi bom waktu ke depan. Beberapa kejadian sudah kita lihat bersama, kemarin di TPA Suwung hampir sebulan lebih itu ada kebakaran dan tidak bisa ditanggulangi,” jelasnya.

    Baca Juga:  Dua Desa asal Bali ini Tampil di  The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium

    Terlebih arah kebijakan ke depan seluruh TPA akan di stop. Maka tidak ada lagi TPA sehingga mumpung masih ada waktu, Tagel Wirasa berharap semua masyarakat menyadari bagaimana mengelola sampah untuk memelihara lingkungan.

    “Jadi intinya kesuksesan itu baru bisa akan terjadi ketika masyarakat memiliki kesadaran memilah sampah-nya dari rumah,” tegasnya.

    Birokrat asal Tampaksiring tersebut juga menekankan bahwa Program TPS3R di Gianyar sudah bagus dengan dikolaborasikannya dengan Puspa Aman dan Aku Hatinya PKK. Puspa Aman ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana melakukan ketahanan pangan dari rumah tangga.

    Dia mengatakan, dengan Puspa Aman ini masyarakat di-edukasi untuk melaksanakan ketahanan pangan dan keberagaman pangan dari tingkat rumah tangga. Terlebih ini juga menghindari dampak inflasi karena harga cabai misalnya bisa naik berkali-kali lipat. Dengan sudah memiliki tanaman di pekarangan, kenaikan harga  tidak akan terlalu berdampak.

    “Kita juga mendorong adanya pertanian organik yang akan di-support pupuk kompos dari TPS3R sehingga bisa mengembalikan kesuburan tanah dengan cepat. Dan dari hasil kajian jika pertanian organik dilakukan dengan cara yang benar hasilnya tidak akan jauh berkurang,” pungkasnya.

    Baca Juga:  Sidak di Tegallalang, Satpol PP Temukan Pembangunan Villa Tak Kantongi Izin

    Selain TPS3R Desa Keliki, Tagel Wirasa juga mengunjungi TPS3R di Desa Taro, Sebatu, Pupuan, dan Kedisan. (ina/kb)

     

    Back to top button

    Berita ini dilindungi