TABANAN, Kilasbali.com – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Bali, Sarles Brabar mengapresiasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tabanan dalam melakukan pendampingan.
Hal itu disampaikannya saat monitoring dan evaluasi (Monev) TPK dan juga sosialisasi kesehatan reproduksi bagi tim ini, Tabanan, Selasa (3/10).
“Tabanan sebagai salah satu kabupaten dengan stunting cukup rendah. SSGI turun dari tahun 2021 sebesar 9, 2 persen, menjadi 8,2 persen pada tahun 2022,” ungkapnya.
Kendati demikian, Sarles Brabar juga menyampaikan kendala yang dihadapi. Yakni rendahnya cakupan sasaran yang diinput ke elsimil terutama calon pengantin (catin).
Berdasarkan data elsimil, tercatat 1.037 catin di Bali yang terdata di elsimil, sedangkan di Tabanan menjadi kabupaten tertinggi yang tercatat catinnya. “Yaitu sebanyak 259 catin,” sebutnya.
Dia berharap dengan inovasi yang dibuat oleh Pemda Tabanan, dapat mendongkrak pendampingan catin, sehingga upaya pemerintah dalam penurunan stunting dapat optimal.
“Kendati memiliki data catin tertinggi yang sudah terlaporkan di elsimil namun masih terdapat masalah, yaitu masih sulit mendapatkan catin,” ujarnya.
Dia menambahkan, jarang yang melaporkan tiga bulan sebelum menikah. Syukurnya, hal itu dapat disiasati dengan program Semara Ratih.
“Ada beberapa kader masih bingung dengan alur pelaporan elsimil, sehingga mengakibatkan kesalahan dalam input data dan mengakibatkan beberapa data sasaran tidak bisa tersimpan,” pungkasnya.
Dalam Monev dan sosialisasi bagi Tim Pendamping Keluarga di Bumi Lumbung Beras Bali ini, diikuti 20 peserta dan menghadirkan Kepala Dinas P2KB Kabupaten Tabanan, Ni Wayan Mariati.
Kepala OPD KB melaporkan terkait program Semara Ratih yang dikembangkan oleh Pemda Tabanan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Ini merupakan upaya nyata Pemda tabanan, sebagai bentuk kepedulian dan komitmen dalam penurunan stunting di Tabanan.
Dia berharap program ini bisa menyeluruh di provinsi bali, krn hal ini sangat membantu dalam pencegahan stunting dr hulu. Karena sangat efektif dalam upaya pencegahan stunting, dimulai dari calon pengantin (catin). (m/kb)