TABANAN, Kilasbali.com – Hasil pemeriksaan kesehatan gratis atau PKG yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabanan memberikan gambaran bahwa risiko stroke pada masyarakat masih tinggi.
Hasil skrining itu diperoleh melalui PKG yang dilaksanakan pada 20 puskesmas yang di Tabanan seperti sempat dipaparkan dalam Forum Konsultasi Publik pada Rabu (15/5) lalu.
Gambaran itu didasarkan pada pemeriksaan profil lipid terhadap warga usia 40 tahun ke atas dengan riwayat hipertensi maupun diabetes melitus.
Dari total peserta skrining yang jumlahnya 256 orang, sebanyak 150 orang di antaranya atau sekitar 58,59 persen terdeteksi memiliki risiko stroke.
Bila dirinci lagi, 72 orang atau sekitar 48 persen di antaranya mengalami dislipidemia atau kelainan kadar lemak darah. Sisanya, 78 orang atau sekitar 52 persen masuk kategori normal.
“Ini menjadi peringatan penting bagi kita semua untuk menjaga gaya hidup, pola makan, aktivitas fisik secara rutin,” kata Kepala Bidang kesehatan Masyarakat Dinkes Tabanan, I Wayan Triana Suryanata.
Secara umum ia menjelaskan, faktor risiko stroke bisa disebabkan oleh beberapa hal di antaranya pola makan yang rendah serat, stres, hingga hipertensi dan kolesterol yang tidak terkontrol.
Selain stroke, hasil skrining tersebut juga memberikan gambaran terkait pemeriksaan fungsi ginjal terhadap dua orang peserta. Hasilnya, seluruhnya atau seratus persen abnormal.
Kendati relatif kecil, gambaran terkait pemeriksaan fungsi ginjal tetap penting dilakukan. Terutama pada mereka yang masuk ke dalam kelompok berisiko tinggi.
Dengan adanya gambaran seperti itu, Dinkes Tabanan menganjurkan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat dan tidak ragu melakukan pemeriksaan rutin. “Terutama untuk mereka yang berada pada kelompok usia rentan,” imbuh Triana.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat akan membantu menekan risiko penyakit tidak menular yang berkembang menjadi komplikasi seperti stroke atau gagal ginjal. (c/kb)