DENPASAR, Kilasbali.com – E-commerce dengan revenue management di hotel sangat penting dalam mengoptimalkan pendapatan hotel. Kendati demikian, masih ada ditemukan kesenjangan diantara keduanya ini.
Menyikapi hal itu, Elizabeth International melalui ezzyclass.id menggelar seminar untuk publik dengan topik ‘Bridging the Gap: Integrating E-commerce and Revenue Management for Maximum Profitability’ di City of Aventus Hotel – Denpasar, Jumat (16/5).
Direktur Elizabeth International Putu Sri Budani, AM.Par., SM., HTS., mengatakan, ezzyclass ini merupakan Hybrid Hospitality Learning Platform yang dimiliki oleh Elizabeth International sejak 17 Agustus 2021.
“Ezzyclass hadir untuk memberikan akses pendidikan vokasi bagi seluruh anak negeri dimanapun mereka berada, dan ini merupakan seminar kedua untuk publik,” ungkapnya didampingi Ketua Panitia Seminar yang juga Director of Curriculum & Digital Learning, Chief Operating Officer of Ezzyclass.id, yang juga Ketua Panitia, Adi Kerta Yasa, MEd., HTS.
Dijelaskan, e-commerce fokus pada pemasaran dan distribusi kamar serta layanan hotel secara online, sementara revenue management berfokus pada strategi harga dan pemanfaatan kapasitas untuk memaksimalkan pendapatan dan keuntungan.
Di era digital ini, lanjut dia, tantangan terbesar bisnis adalah menghubungkan dua dunia yang sering berjalan sendiri-sendiri:
E-commerce sebagai ujung tombak penjualan online, dan Revenue Management sebagai otak pengambil keputusan harga dan inventori.
“Kami yakin, yang sudah bergelut dengan dunia e-commerce dan revenue management pasti sudah memahami bahwa keduanya harus saling berintegrasi untuk mencapai hasil terbaik,” katanya.
E-commerce menyediakan platform untuk pemesanan online, sedangkan revenue management menggunakan data dari platform tersebut untuk membuat keputusan tentang harga ataupun untuk membuat hotel promotion program.
Ketua Panitia Adi Kerta Yasa, menambahkan, seminar dengan menghadirkan praktisi ini untuk membedah rahasia memaksimal revenue menggunakan e-commerce.
“Ini sangat dibutuhkan saat ini oleh para peserta sebagai praktik terbaik di masing-masing industri tempat mereka bekerja,” ungkapnya.
Lanjutnya, seminar ini lebih mengarah diskusi langsung dengan para narasumber yang dihadirkan. “Untuk memecahkan masalah yang dihadapi,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu narasumber Surya Aryasoma menambahkan, 60 persen revenue datang dari e-commerce. Sedangkan dari media sosial mencapai 36 persen yang kemudian pindah ke platform e-commerce.
“E-commerce menjadi penting namun offline masih jalan, B to B, dan direct booking masih ada,” ungkapnya. (Jus/kb)