GIANYAR, Kilasbali.com – Masih ingat dengan peristiwa orangutan Sumatera di dalam koper yang akan diselundupkan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai oleh warga Rusia? Kini, orangutan yang memiliki nama panggilan Bonbon kondisinya sudah stabil.
Bonbon yang menjalani perawatan intensif selama empat bulan di Taman Konservasi Satwa, Senin (19/8/2019), diperlihatkan ke publik di Bali Safari & Marine Park, Gianyar. Saat dipernekalkan pada pengunjung, aktivitas Bonbon tampak aktif. Ia bergelantungan pada ban, serta sesekali memainkan ranting pepohonan.
Dokter Hewan Bali Safari & Marine Park, Ni Made Yunik Novitadewi mengatakan, Bonbon pertama diterimanya dari BKSDA, 23 Maret 2019. Saat itu kondisinya relatif memprihatinkan, yakni kodisi lemas, mengalami demam dengan suhu badan 38 derajat selsius, mengalami luka, di dalam perutnya terdapat akumulasi udara. Bahkan saat itu, Bonbon tidak belum bisa berjalan menggunakan kaki dan tangannya.
“Kini, Bonbon tidak memiliki penyakit. Bahkan dia sudah bisa berjalan menggunakan kaki dan tangan, serta sudah bisa bergelantungan,” ujarnya.
Selama berada di Bali Safari, kondisi fisik Bonbon mengalami perubahan drastis. Kini berat orangutan jantan tersebut sudah mencai sembilan kilogram, dari sebelumnya yang tak mencapai 5 kilogram. dan dari tes DNA yang dilakukan, diketahui bahwa Bonbon merupakan orangutan Sumatera.
Saat ini, orangutan tersebut masih berada di sebuah kawasan pengunjung, yang hanya dipagari oleh tali pembatas. Di mana saat itu, orangutan ini hanya sendirian dengan ditemani sejumlah staf Bali Safari. (ina/kb)
https://www.kilasbali.com/petugas-karantina-ngurah-rai-gagalkan-penyelundupan-anak-orang-utan-tokek-dan-kadal/