GIANYAR, Kilasbali.com – DPRD Gianyar menyoroti kinerja Perumbda yang selalu merugi. Padahal, Perumda ini telah didukung anggaran sesuai degan yang diusulkan. Hal tersebut terungkap saat rapat kerja DPRD Gianyar dengan Perumda Gianyar, PDAM Gianyar dan BPR Werhi Sedana, Senin (24/6/2019).
“Ini bukan persoalan sentimen, kalau merugi terus sebaiknya ditutup daripada terus menggerogoti keuangan daerah,” kata Ketua Pansus, Made Budiasa.
Dalam rapat tersebut, hampir seluruh anggota Pansus memberikan pertanyaan terkait kondisi perusahaan dan permintaan penyertaan modal dari Pemkab Gianyar. Anggota pansus juga mempertanyakan kinerja masing-masing perusahaan dalam melakukan pengelolaan keuangan dan pengembangan usaha yang dilakukan.
“Ini tiap tahun terus mendapat anggaran melalui APBD, tapi perusahaan jalan di tempat, artinya mesti ada evaluasi,” jelas Ekayana.
Terkait dengan usulan PDAM Gianyar yang akan membuka usaha baru yakni pabrik air dalam kemasan, Ekayana menjelaskan ada baiknya PDAM melakukan kajian yang mendalam, mengingat saat ini air dalam kemasan sudah banyak dan PDAM sebagai pendatang baru, mesti berjuang merebut pasar.
“Kajian PDAM harus matang, mengingat uang penyertaan modal cukup besar, sampai Rp 20 miliar. Seperti apa hitung-hitungannya,” tandas Ekayana.
Sementara itu, Direktur Perumda Gianyar, I Wayan Warna menjelaskan, Perumda memiliki usaha seperti percetakan, kontruksi dan RPH. Namun usaha perusahaan ini jalan di tempat. Dikatakannya, tidak banyak OPD yang melakukan pencetakan dan pembelian ATK di Perumda. “Kami sudah mengajukan proposal,” terang Wayan Warna. Ke depan, Perumda akan membuka usaha baru sepertu usaha transportasi, catering dan pengembangan RPH. (ina/kb)