TABANAN, Kilasbali.com-Sebanyak 55 Anggota Relawan Demokrasi Pemilu 2019 dikukuhkan oleh KPU Tabanan, di warung CS Bedha Tabanan, kamis (31/1/2019). Dimana Relawan Demokrasi ini akan membantu KPU dalam mensosialiasikan Pemilu 2019 di masyarakat.
Ketua KPU Tabanan, I Putu Gede Weda Subawa menjelaskan, 55 Anggota Relawan Demokrasi yang dikukuhkan ini nantinya akan membantu KPU Tabanan untuk mensosialisasikan Pemilu 2019 di masyarakat. Dimana Relawan Demokrasi ini nantinya akan menggarap sebeles segmen yang ada di masyarakat. Dimana sebelas segmen tersebut adalah segmen berbasis keluarga, segemen berbasis pemilih pemula, muda, perempuan, disabilitss, kebutuhan khusus, marginal, komunitas, keagamaan, warga internet, dan komunitss demokrasi. “Nantinya Relawan Demokrasi ini akan sosialiasi berbasis segmentasi yang jumlahnya ada sebelas. Namun nanti tidak harus sebelas segmen tersebut digarap tapi akan disesuaikan untuk di Kabupaten Tabanan, segemen apa saja yang ada di Tabanan, karena ada beberapa segmen yang susah di Tabanan seperti segmen marginal. Namun nanti yang digarap segmen yang ada di Tabanan seperti segemen berbasis komunitas, seperti pemilih kelompok petani, atau pemilih komunitas motor tua itu yang akan digarap oleh relawan,” jelasnya.
Weda Subawa menambahkan, keberadaan Relawan Demokrasi ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelaksanaan Pemilu 2019 nanti. Selain itu, dengan terjun langsung ke masyarakat, mereka diharapkan bisa meningkatkan partisipasi masyarakat saat hari H pencoblosan. Dimana untuk pemilu 2019 ini, KPU Tabanan menargetkan partisipasi masyarakat sebesar 85 persen. “Relawan Demokrasi ini memang merupakan program dari KPU RI untuk Pemilu 2019 ini,” ujarnya.
Para relawan ini akan bekerja selama tiga bulan, dan akan bekerja hingga April, menjelang pelaksanaan Pemilu 2019. Terjun di masyarakat, para relawan jni nantinya juga membantu sosialisasi mengenalkan tentang lima warna dan bentuk surat suara seperti surat suara presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPR RI, DPD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. “Selain itu kita juga menjelaskan cara mencoblos yang benar. Dan kerugian apabila tidak memilih,” jelasnya.
Salah satu pemberi materi yang juga presidium jaringan demokrasi Indonesia Ketut Udi Prayudi mengatakan, relawan demokrasi ini memiliki peran penting sebagai perpanjangan tangan KPU dalam memberikan informasi yang kemungkinan belum diketahui oleh sejumlah masyarakat. Misalnya saja ada yang tidak terdaftar dalam DPT, pemilih masih bisa menggunakan haknya. Disisi lain, juga ikut membantu menginformasikan terkait surat suara sehingga masyarakat mereka lebih tahu. Apalagi dalam pemilu 2019 akan ada sebanyak lima surat suara. “Lewat bimtek inilah akan sangat efektif apalagi junlah relawan juga bertambah, dan mereka ini memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kualitas orang pemilih bukan karena diiming imingin sesuatu,” pungkasnya. (*KB).