GianyarNews Update

Pengolahan Sampah Modern, Gianyar Belajar ke Surakarta

    GIANYAR, Kilasbali.com – Pengelolaan sampah di Kota Surakarta terbilang sangat inovatif dan modern, bisa dilihat dari pengelolaan sampah di kota tersebut yang dapat mengubah sampah menjadi energi listrik.

    Karena hal tersebut, Dinas Kominfo bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar melakukan studi tiru alias belajar ke Kota Surakarta guna mengetahui bagaimana proses pengelolaan sampah berbasis teknologi modern yang dikembangkan sehingga dapat ditiru dan dikembangkan di Gianyar.

    Teknologi yang dimaksud adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo atau dikenal sebagai PLTSa Solo yang menggunakan generator listrik dengan teknologi plasma gasifikasi.

    Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Kominfo Gianyar, Ni Luh Made Astiti mewakili Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gianyar mengungkapkan kunjungannya ke Kota Surakarta dimaksudkan untuk mengetahui pengelolaan sampah yang dilakukan yang bisa mengubah sampah menjadi energi listrik.

    Baca Juga:  Rayakan Natal dengan Classic Rock di TUJU Ubud

    Mengingat permasalahan sampah semakin hari semakin menjadi momok.
    “Kita berharap, ini bisa menjadi terobosan untuk di Gianyar dalam mengatasi masalah yang kita hadapi,” ujarnya.

    Diterima di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta, Kamis (14/3) oleh Jf Analis SDM Aparatur Ahli Muda, Prajuti Nurchasanah mewakili Kepala DLH Kota Surakarta, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pola penanganan sampah di Kota Surakarta dilakukan dengan cara jemput bola ke rumah tangga/wilayah menggunakan armada kelurahan untuk diangkut menuju TPA (TPS mobile).

    “Presentase rumah tangga yang melakukan pemilahan di sumber / RT adalah 31,62%,” ucapnya.

    Baca Juga:  Program Makan Siang Gratis Siap Gass di Gianyar

    Lanjutnya, untuk membantu melayani pengolahan sampah khususnya untuk masyarakat Kota Surakarta, dibantu oleh beberapa TPS3R Mojo Makmur, 1 Bank Sampah Induk dan 233 Bank Sampah Unit serta TPA Putri Cempo.

    Dalam pengolahannya menggunakan metode biodrying dengan Teknologi Gasifikasi. “Peresentase sampah masuk TPA mencapai 94,039%” lanjutnya.

    Dari sampah yang masuk ke TPA Putri Cempo kemudian diolah menjadi energi listrik menghasilkan sebanyak 8 megawatt listrik dimana 5 megawatt dibeli oleh PLN dan sisanya yaitu 3 megawatt dipergunakan sebagai operasional dalam menjalankan kegiatan pengolahan sampah di TPA Putri Cempo.

    Baca Juga:  Pemprov Bali Genjot PWA

    Pengelolaan sampah di TPA Putri Cempo dengan teknologi gasifikasi benar-benar ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi, tidak menggunakan air terlalu banyak.

    Residu dari pengolahan sampah ada 2 yaitu padat dan gas. Residu padat digunakan sebagai bahan baku pembuatan batako dan residu gas untuk disinfektan. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi