GIANYAR, Kilasbali.com – Arus lalu lintas Gianyar-Klungkung tersendat-sendat dari Rabu (2/12/2020), tengah malam akibat tumbangnya pohon kepuh tua yang berlokasi di pinggir Jalan Raya tepatnya di Jaba Pura Dalem Tulikup Kaler.
Lantaran pohonnya besar, proses evakuasi pun berlangsung cukup alot, karena faktor volume material, adanya jaringan listrik di sekitar lokasi.
Musibah pohon tumbang ini terjadi sekitar Pukul 00.05 WITA. Saat itu sejumlah krama ada di dalam Pura sedang melaksanakan pakemitan (jaga).
Mereka pun terkejut dan sempat berlarian lantaran khawatir tertimpa pohon tua yang berdiameter 4 meter tersebut.
Syukurnya, pohon raksasa tersebut tumbang, tidak mengarah ke bagian utama pura sehingga korban jiwapun dapat terhindari.
“Saat pohon ini tumbang, sejumlah krama tengah sudah ada yang tidur, kalau tumbangnya ke utama mandala mungkin menimbulkan korban,” ungkap salah seorang warga.
Jro Mangku Pura Prajapati setempat mengungkapkan, jika pohon ini diperkirakan tumbang karena tanah di bawahnya labil.
Terlebih lagi, sebelum pohon ini tumbang, sejak beberapa hari secara berturut-turut ini Desa Tulikup kerap diguyur hujan.
Diduga hal ini mengakibatkan tanah di bawah pohon menjadi labil, ditambah lagi pohon ini sudah tua sehingga akarnya tak kuat mencengkram tanah.
“Umur Pohon ini sudah ratusan tahun, seingat saya, pohon ini sudah besar,” ujarnya.
Bupati Gianyar, Made Mahayastra yang menyempatkan diri untuk meninjau tumbangnya pohon tersebut, memastikan agar BPBD Gianyar melakukan tindakan cepat.
Termasuk koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gianyar, hingga Dishub dalam rangka evakuasi pohon.
Sebab pohon tumbang ini menyebabkan akses jalan raya tertutup dan mengakibatkan terjadinya kerumunan pengendara.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Gianyar, Ngakan Dharma Jati mengatakan, saat mendapatkan informasi tentang pohon tumbang, pihaknya langsung mengerahkan anggota untuk melakukan evakuasi.
“Pohon sudah dievakuasi,lalu lintas sudah normal. Astungkara tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material berupa tembok penyengker, sejumlah candi dan patung,” ujarnya saat dikonfirmasi Rabu siang. (ina/kb)