Pembangunan Parkir DTW Jatiluwih Direncanakan Pada 2026

TABANAN, Kilasbali.com – Ketersediaan lahan parkir untuk menunjang aktivitas wisata di Jatiluwih hingga kini sepertinya masih menjadi pekerjaan rumah yang erat kaitannya dengan upaya mengangkat jumlah kunjungan wisatawan.
Kendati saat ini, kunjungan ke objek wisata di Kecamatan Penebel itu sejatinya sudah berangsur mengalami peningkatan. Namun peningkatan tersebut belum terlampau signifikan bila dibandingkan objek wisata Ulundanu Beratan atau Tanah Lot.
Menyikapi itu, Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menyebut pihaknya berupaya untuk menyiapkan perencanaan pembangunan parkir tersebut. Ia menargetkan pada 2026 mendatang, upaya membangun parkir untuk menunjang objek wisata Jatiluwih bisa terealisasi.
“PR (pekerjaan rumah) ini sudah kami pikirkan. Pendanaannya sedang kami upayakan. Baik ke pusat, provinsi, maupun dari kabupaten. Astungkara, tahun depan,” kata Sanjaya usai membuka Festival Jatiluwih VI.
Ia menegaskan, pihaknya di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan sudah bersepakat dengan manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, perbekel, dan bendesa adat setempat untuk mencari lahan yang tepat untuk keperluan parkir tersebut.
“Kami sudah sepakat dengan manajer, perbekel, dan bendesa, bagaimana mencari lahan (parkir) tetapi tidak mengganggu panorama. Parkirnya ada. Alam terjaga,” katanya.
Sebagai informasi awal, rencana penyediaan lahan parkir tersebut akan memanfaatkan areal parkir di Pura Luhur Pucak Petali yang ada di lingkungan Desa Jatiluwih. Nantinya, pengunjung yang datang akan didrop di areal tersebut kemudian diantar jemput menggunakan buggy.
Selain itu, keperluan anggaran untuk keberadaan parkir itu paling tidak sekitar Rp 20 miliar lebih. Karena itu, pihaknya berupaya dalam urusan pendanaan ini berkolaborasi dengan pemerintah pusat atau provinsi.
“Mudah-mudahan bisa dapat bantuan ke pusat. Kalau tidak, ya kami gotong royong dengan provinsi. Mungkin nanti lewat BKK (bantuan keuangan khusus),” sebutnya.
Sementara itu, Manajer DTW Jatiluwih, Ketut Purna, menjelaskan bahwa pemanfaatan areal parkir Pura Pucak Petali sejatinya sudah dilaksanakan sejauh ini. Hanya saja, jarak antara areal parkir Jatiluwih dengan objek wisata Jatiluwih relatif jauh sehingga masih menjadi kendala.
Menurutnya, saat ini jumlah kunjungan wisata harian di Jatiluwih sudah melampaui 1.300 orang dalam sehari dari sebelumnya yang berada di kisaran delapan ratus sampai seribu orang per hari.
“Mancanegara tertinggi angka kunjungan wisatawan sebesar delapan puluh persen, baru diikuti sepuluh persennya Asia, dan sepuluh persennya domestik,” jelasnya. (c/kb)