TABANAN, Kilasbali.com – I Made Wahyu Chandra Astika, siswa SMAN 1 Tabanan, tembus seleksi calon anggota Pasukan Pengibar Bendesa Pusaka (Paskibraka) tingkat Nasional 2025.
Saat ini, remaja dari Banjar Kayu Puring, Desa/Kecamatan Pupuan ini menunggu jadwal keberangkatan untuk mengikuti seleksi ke jenjang yang lebih tinggi itu.
Bila lolos seleksi di tingkat nasional, Wahyu berpeluang sebagai anggota Paskibraka yang akan bertugas saat peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-80 pada 17 Agustus 2025.
Selain menunggu jadwal keberangkatan, Wahyu juga sedang menantikan pengarahan di tingkat Provinsi Bali yang dijadwalkan pada 16 Juni 2025 mendatang.
Pada Kamis (12/6), Wahyu sempat bercerita soal perjalanannya hingga lolos seleksi calon Paskibraka Nasional 2025.
Remaja dengan postur tinggi dan tegap itu semula tidak pernah membayangkan diri akan lolos seleksi sebagai calon anggota Paskibraka di tingkat nasional.
“Tapi saya lihat kakak pernah ikut sampai di tingkat provinsi. Dari sana saya mulai termotivasi,” tutur Wahyu.
Wahyu memulai perjalanannya ini diawali dengan seleksi berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kabupaten, hingga provinsi.
Berbekal kecintaannya pada dunia baris-berbaris, Wahyu menjalani rangkaian seleksi yang berlangsung sejak beberapa bulan terakhir ini.
Bekal itu kemudian dipoles lagi melalui berbagai latihan fisik dan wawasan kebangsaan selama mengikuti seleksi dan pelatihan di tiap jenjangnya.
Ada cerita menarik juga. Wahyu rupanya juga sempat dihadapkan pada dilema. Antara mengikuti Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) atau seleksi Paskibraka 2025.
Sebab, sejak SD Wahyu sudah dikenal sebagai atlet Basket. Ia juga sempat punya keinginan ikut Porjar melalui cabang olahraga tersebut.
Namun, belakangan perjalanan dalam beberapa bulan terakhir ini memantapkan dirinya untuk ikut seleksi calon anggota Paskibraka Nasional 2025.
“Saya tahu ini kesempatan yang lebih baik,” ujar Wahyu dengan nada mantap. Baginya, ini menjadi peluang awal untuk bisa menggapai impiannya menjadi seorang polisi.
“Saya ingin jadi abdi negara. Menjadi polisi. Semoga pengalaman ini bisa bantu saya wujudkan cita-cita itu,” imbuhnya.
Jauh dari rumah, Wahyu kini ngekos di Tabanan agar lebih dekat dengan tempatnya bersekolah yakni di SMAN 1 Tabanan.
Di usianya yang masih belia, ia sudah belajar hidup mandiri, mengelola waktu antara sekolah, latihan, dan sesekali pulang ke Pupuan bila tak ada kegiatan.
“Seminggu sekali saya sempatkan pulang. Tapi sekarang lebih banyak di Tabanan,” tuturnya.
Sehari sebelumnya, Rabu (11/6), Wahyu sempat berjumpa dengan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, hingga mendapatkan dukungan penuh.
Tidak hanya kepada Wahyu, dukungan itu juga diberikan kepada seluruh remaja atau siswa yang terpilih dalam seleksi calon anggota Paskibraka, baik itu kabupaten, provinsi, atau nasional.
“Mereka adalah putra-putri terbaik Tabanan. Ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, disiplin, dan semangat nasionalisme,” kata Sanjaya. (c/kb)