TABANAN, Kilasbali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan memperkenalkan rumah tahan gempa di Kantor Camat Penebel pada Kamis (5/6).
Pengenalan rumah tahan gempa ini dilakukan melalui sosialisasi yang digelar Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Tabanan.
Sosialisasi rumah tahan gempa itu bertujuan memperkuat kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi gempa bumi.
Kegiatan itu menyasar aparat desa dan berbagai elemen masyarakat yang dianggap sebagai ujung tombak sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana.
Materi yang disampaikan mencakup manajemen bencana berbasis komunitas, analisis risiko gempa di tingkat desa, penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) desa, serta pengukuran indeks ketangguhan wilayah.
Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari strategi membangun desa tangguh bencana secara menyeluruh.
“Desa tangguh gempa adalah desa yang tahu risikonya, punya rencana, dan sadar akan bahaya,” kata Srinadha Giri.
Melalui sosialisasi ini, sambungnya, kami ingin mendorong masyarakat agar lebih memahami bagaimana membangun ketangguhan menghadapi potensi bencana gempa bumi.
“Baik dari sisi struktur bangunan maupun perencanaan berbasis risiko,” imbuh Srinadha Giri.
Sosialisasi ini menekankan pendekatan edukatif yang aplikatif dengan harapan mampu membangun pemahaman praktis masyarakat terhadap upaya mitigasi.
Termasuk pemilihan desain rumah tahan gempa serta penataan ruang desa yang adaptif terhadap potensi bencana.
Ke depan, BPBD Tabanan menargetkan agar desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel memiliki dokumen RPB yang aktif dan berbasis data kajian risiko yang akurat.
Dengan demikian, tingkat ketangguhan desa dalam menghadapi gempa bumi dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan. (c/kb)