TABANAN, Kilasbali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan sedang berusaha menambah perkakas dan sewa alat berat untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang akan menyertai kemarau basah pada beberapa bulan ke depan.
Perkakas yang diperlukan untuk penanggulangan bencana itu mulai dari kapak, chainsaw (gergaji mesin), hingga biaya sewa alat berat untuk mempercepat penanggulangan bencana yang berpotensi terjadi selama cuaca buruk nanti.
Seperti diungkapkan Kepala Badan Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, pihaknya saat ini sedang mengusulkan penambahan peralatan penunjang untuk mengatasi potensi bencana yang terjadi.
Adapun peralatan tersebut di antanya sepuluh unit kapak untuk memotong bambu dan 14 unit chainsaw. Khusus untuk chainsaw, sepuluh unit akan disebarkan ke tiap kecamatan dan sisanya sebanyak empat unit akan standby di kantor BPBD Tabanan.
“Ini untuk penanganan dini. Terutama jika terjadi kejadian (bencana) serentak di beberapa titik. Kapak masih kami telusuri di e-Katalog. Sementara chainsaw dianggarkan sekitar Rp 90 juta,” kata Srinadha Giri.
Ia menyebut, penambahan peralatan atau perkakas ini juga sebagai tindak lanjut dari instruksi Bupati Tabanan untuk memperkuat penanggulangan bencana secara dini. Mulai dari pohon tumbang hingga longsor.
Dengan ketersediaan alat-alat di masing-masing kecamatan, setidaknya penanggulangan bencana sudah bisa dilakukan sembari menunggu tim dari BPBD Tabanan tiba di lokasi kejadian.
Sedangkan untuk sewa alat berat, ia menyebut anggarannya dialokasikan sebesar Rp 100 juta. Kebutuhan akan alat berat ini berkaca dari beberapa bencana yang sempat terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Kebutuhannya antara lain ekskavator sampai dengan truk angkut yang sejauh ini belum dimiliki oleh BPBD Tabanan.
“Pada 2023 kemarin kami sempat memiliki utang sewa alat berat sampai Rp 48 juta karena saking banyaknya bencana saat itu. Terutama pada November 2023,” beber Srinadha seraya menyebut utang itu sudah dilunasi pada tahun anggaran 2024 lalu.
Di saat yang sama, Srinadha tetap memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih aktif dalam mewaspadai dan meningkatkan kehati-hatian terhadap potensi bencana yang terjadi akibat cuaca buruk. (c/kb)