TABANAN, Kilasbali.com – Lomba layang-layang yang berlangsung di Banjar Sudimara Kelod, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan pada Minggu (11/5) diwarnai kericuhan.
Kericuhan itu terjadi antara seorang bule yang tinggal di sebuah vila dengan beberapa peserta lomba layang-layang. Vila itu sendiri berada dekat dengan lokasi lomba di areal Subak Pesaji.
Video kericuhan itu sendiri bahkan sempat viral di beberapa akun media sosial. Dan, pada hari ini, Senin (12/5), kericuhan itu akhirnya dimediasi di Polsek Tabanan.
Kapolsek Tabanan, Kompol I Gusti Putu Dharmanantha, mengkonfirmasi mediasi itu. “(Mediasi) tadi pagi,” ujar Dharmananta saat dihubungi.
Ia menyebutkan, mediasi itu dihadiri setidaknya oleh delapan orang perwakilan mulai dari penanggungjawab dan panitia lomba, pengurus adat banjar setempat, dan pemilik vila.
Hanya saja, bule laki-laki yang terlibat langsung dalam kericuhan dan terlihat menyiramkan air dengan slang seperti tayangan pada video yang viral, tidak ikut dalam mediasi itu.
Dharmananta menyebut, bule itu tidak bisa mengikuti proses mediasi karena istrinya sedang hamil besar.
“Dia sedang tunggu istrinya yang hamil besar. Tidak berani meninggalkan,” ungkap Dharmanantha.
Pada intinya, sambungnya, kericuhan itu dipicu kesalahpahaman yang puncaknya terjadi sekitar pukul 14.00 Wita.
Sesuai kronologis yang terurai saat mediasi, awal mula kesalahpahaman itu terjadi sekitar pukul 09.30 Wita.
Saat itu, panitia hendak mendatangkan ambulans ke lokasi pelaksanaan lomba melalui akses jalan dekat vila bule tersebut.
Sayangnya, karena akses ambulans terhalang, petugas yang berjaga di lokasi itu memindahkan sementara beberapa motor ke garase vila bule tersebut.
Awalnya, bule itu memang komplain. Namun, setelah mendapatkan penjelasan bahwa pemindahan motor itu hanya sementara agar ambulans bisa masuk, bule itu akhirnya menerimanya.
“Cuma dia (bule laki-laki itu) bilang sekitar pukul 13.00 Wita mau keluar dan minta agar parkir dekat jalan masuk vila dipindahkan,” imbuh Dharmanantha.
Sekitar pukul 14.00 Wita, bule itu akhirnya datang kembali ke vila dengam mobilnya. Saat masuk ke vila, ia menabrak dua motor yang terparkir. Bahkan, ia sempat membuangnya ke sawah.
Kericuhan semakin tidak terhindarkan saat bule itu masuk ke dalam vila. Ini karena bule itu sempat menyemprotkan air pakai slang ke pedagang lumpia dan beberapa peserta lomba yang berbelanja dekat vilanya dengan alasan merasa terganggu.
Namun, situasi itu akhirnya bisa diredam setelah Polisi tiba di lokasi kejadian. Dan, persoalan itu kemudian diselesaikan dengan damai saat itu juga.
“Bule itu juga mengaku emosi sudah bersikap seperti itu karena istrinya yang mestinya sudah melahirkan kok belum melahirkan,” imbuh Dharmananta. (c/kb)