TABANAN, Kilasbali.com – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tabanan sedang mempersiapkan pelaksanaan program Sekolah Rakyat.
Program yang diinisiasi Kementerian Sosial (Kemensos) ini bahkan telah memasuki tahap pengumuman pembukaan penerimaan peserta didik baru untuk tahun ajaran 2025/2026.
Program ini akan mengusung pendekatan boarding school (asrama) dengan tujuan mencetak agen perubahan di tingkat keluarga melalui pendidikan yang berkualitas.
Melalui pendekatan ini, diharapkan para peserta didik dapat menjadi pelopor dalam memutus mata rantai kemiskinan antar generasi di lingkungan masing-masing.
Kepala Dinsos P3A Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan, mengatakan bahwa Pemkab Tabanan siap mendukung program tersebut dan saat ini sedang mengumumkan pembukaan penerimaan peserta didik baru.
Ia menyebut, pendaftaran peserta didik baru itu telah dibuka sejak 1 April 2025 lalu dan akan berakhir pada 30 April 2025 mendatang.
“Program Sekolah Rakyat ini adalah upaya konkret untuk mencetak agen perubahan dari keluarga prasejahtera. Kami berharap partisipasi aktif dari seluruh desa agar lebih banyak anak-anak yang bisa mengakses pendidikan bermutu,” kata Gunawan pada Jumat (11/4).
Melalui pengumuman itu, pihaknya berharap para perbekel atau kepala desa di seluruh wilayah Tabanan aktif berkoordinasi dengan SDM Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah kerja masing-masing untuk menyukseskan proses rekrutmen ini.
Selain mengumumkan pendaftaran tersebut, dukungan lainnya untuk pelaksanaan program itu adalah mengupayakan lahan bagi Sekolah Rakyat itu sendiri. Sebab, luas lahan yang diperlukan minimal 2,5 hektar. “Masih kami upayakan,” ungkapnya.
Sambil jalan, pihaknya akan menggunakan Balai Mahatmiya, Bali, yang kebetulan berlokasi di Kecamatan Kediri untuk melaksanakan program ini. Terlebih balai tersebut berada di bawah naungan Kemensos.
“Tahun ini di Tabanan Balai Mahatmiya sebagai pilot project,” imbuhnya. (c/kb)