TABANAN, Kilasbali.com – Bangunan rumah milik salah seorang warga di Banjar Puluk-puluk, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel kebakaran pada Selasa (8/4) pagi.
Kebakaran yang persisnya terjadi pada bangunan bale singasari milik I Nyoman Witra (56) itu tidak sampai menimbulkan korban luka atau jiwa.
Tapi kerugian materi akibat kejadian itu diperkirakan mencapai Rp 150 juta. Rangka atap maupun tiang pada bangunan itu ludes terbakar. Sisa dinding betonnya saja.
Sedihnya lagi, kebakaran itu terjadi saat Witra tidak sedang di rumah. Waktu kejadian, sekitar pukul 09.30 Wita, Witra sedang kondangan di Banjar kesambi, Desa Jatiluwih.
Kapolsek Penebel, AKP I Gusti Kade Alit Murdiasa mengkonfirmasi musibah yang menimpa warga Banjar Puluk-puluk, Desa Tengkudak, namun punya rumah juga di Denpasar itu.
“(Kebakaran) diketahui pada Selasa (8/4) pagi, sekitar pukul 09.30 Wita,” kata Alit dalam keterangannya.
Ia menjelaskan, korban mengetahui kejadian itu dan kemudian melaporkannya setelah mendapatkan informasi tetangganya.
Witra yang lagi kondangan di desa sebelah langsung pulang untuk memastikannya. Dan, sampai di rumah, ia mendapati bangunan bale singasari miliknya sudah kebakaran.
Polisi menduga, kebakaran itu diduga akibat bara api dari dupa yang terjatuh di atas kasar pada bale tersebut. “Diduga api berasal dari abu dupa yang jatuh di atas kasur di bale itu,” kata Alit.
Dugaan ini juga berdasarkan keterangan Witra sendiri dalam laporannya. Ia menyebut, sekitar pukul 06.00 Wita, istrinya yang bernama Ni Wayan Rumiasih, sempat sembahyang menggunakan banten dan dupa di bale itu.
Banten dan dupa itu ditempatkan di atas dulang. Di bawah dulang itu ada kasur kapuk. Selanjutnya, sekitar pukul 07.30 Wita, Witra dan istrinya bergegas kondangan.
“Yang jelas tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materi yang diperkirakan Rp 150 juta. Dan api juga dapat dipadamkan oleh warga sekitar,” pungkas Alit. (c/kb)