BADUNG, Kilasbali.com – Seorang pemuda bernama I Made Gede Putra Yana (19) dari Denpasar hanyut saat mengambil drone yang terjatuh di Air Terjun Nungnung, Kecamatan Petang, pada Kamis (22/5) siang.
Pemuda itu baru ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat (23/5). Mendekati pukul 14.00 Wita, jenazahnya baru berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan yang melakukan pencarian sejak sehari sebelumnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan proses pencarian dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari teman korban pada Kamis (22/5) sekitar pukul 13.00 Wita.
Sesuai laporan yang diterima pihaknya, insiden itu terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Saat itu, korban dan dua orang temannya sedang menerbangkan drone untuk merekam video pemandangan air terjun dari atas.
Tiba-tiba perangkat yang mereka gunakan itu terjatuh. Mereka berusaha mengambil drone itu, namun korban justru terpeleset dan sempat tersangkut di antara bebatuan.
Kedua orang temannya dibantu beberapa masyarakat sekitar berusaha menolong, namun upaya itu gagal karena kerasnya arus sungai dekat air terjun tersebut.
Pencarian di hari pertama pasca menerima laporan tidak membuahkan hasil. Terlebih, arus sungai dekat air terjun itu kian deras akibat hujan lebat. Selain itu, pemandangan di malam hari membuat tim kesulitan untuk melakukan pencarian.
Baru pada hari ini, upaya pencarian itu membuahkan hasil setelah tim membagi diri ke dalam dua kelompok. Satu kelompok menyusuri lokasi di sekitar titik jatuhnya korban dan kelompok lainnya menyusuri aliran sungai.
“Yang dilakukan menyusuri seputaran korban yang diduga kemarin terjebak di dalam derasnya air, berbagai upaya sudah dilakukan,” jelas Koordinator Tim Pencarian dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Made Widya Antara.
Dalam proses evakuasi, tim sempat kesulitan menjangkau korban. Meski salah seorang anggota tim sempat memegang kaki korban. Sebabnya, posisi mereka terhalang jejeran kayu.
Tim pencari kemudian mengalihkan aliran air dengan menggunakan terpal untuk mengurangi derasnya arus sungai. Dengan demikian, tim lebih mudah mengeluarkan tubuh korban yang terhimpit bebatuan.
“Kendala yang dihadapi tadi derasnya air yang turun dari hulu. Ini menyebabkan korban susah dikeluarkan dari lubang yang ada sehingga kami menggunakan gancu (tongkat pengait),” sebutnya.
Jenazah korban baru berhasil dievakuasi mendekati pukul 14.00 Wita dan langsung dibawa ke RSUD Mangusada di Kelurahan Kapal dengan menggunakan ambulans dari PMI Badung.
Selain dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, upaya pencarian dan evakuasi itu juga melibatkan personel dari Polda Bali, Polres Badung, Polsek Petang, Diskominfo Badung, BPBD Badung, Damkar Badung, PMI Badung, serta masyarakat sekitar. (c/kb)