TABANAN, Kilasbali.com – Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Tabanan rupanya masih tetap menjalankan tugasnya kendati momen Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 sudah berakhir.
Salah satu tugas yang masih dijalankan adalah mengampanyekan pendidikan pengawasan partisipatif ke kelompok-kelompok masyarakat.
Seperti yang dilaksanakan pada Minggu (16/3) di Masjid Agung Al Mujahidin, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan yang diberi nama Ngabuburit Pengawasan.
Sesuai namanya, kegiatan itu menyampaikan edukasi mengenai pentingnya pengawasan partisipatif.
Kegiatan itu sendiri merupakan kolaborasi antara Bawaslu Tabanan dan Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor dan masyarakat setempat.
“Lewat pendekatan religi ini kami ingin meningkatkan kesadaran pengawasan pemilu di kalangan masyarakat,” ujar Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan Pelanggaran, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Tabanan, Ni Putu Ayu Winariati, Senin (17/3).
Ia menegaskan, pengawasan partisipatif dari masyarakat penting dilakukan. Terutama dalam ruang privat yang sulit dijangkau pengawas resmi.
“Masyarakat memiliki peran besar dalam memastikan pemilu berlangsung luber dan jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil),” imbuhnya.
Dalam Ngabuburit Pengawasan, pihaknya juga menyampaikan peran KPU, Bawaslu, hingga DKPP. Kemudian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Sesuai undang-undang itu, partisipasi masyarakat dalam pengawasan harus dilakukan secara netral, tidak mengganggu tahapan pemilu, serta bertujuan menciptakan suasana kondusif bagi pemilu yang aman dan damai.
Sementara itu, Ketua II PC GP Ansor Tabanan, Nur Hidayat, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Bawaslu dalam menggelar Ngabuburit Pengawasan dengan pendekatan religius.
Acara ini juga bertepatan dengan peringatan Nuzulul Quran 16 Ramadan 1446 H, yang diisi dengan khataman Al-Qur’an, santunan anak yatim, buka puasa bersama, serta peluncuran Posko Mudik.
Menurutnya, refleksi terhadap pemilu yang telah berlalu sangat penting agar Pilkada 2024 dapat berjalan lebih bermartabat.
“Dengan meningkatkan pengawasan partisipatif, menghadirkan pengawas pemilu yang profesional dan berintegritas, kita bisa bersama-sama mengawal demokrasi agar semakin berkualitas,” pungkasnya. (c/kb)