TABANAN, Kilasbali.com – Dua orang pendaki dari Denpasar, Ivan Arianto Prastya (23) dan Matthew Albert Stoppels (23), dievakuasi dari gunung Pucak Adeng, Banjar Munduk Lumbang, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, setelah sempat tersesat.
Keduanya dilaporkan tersesat pada Sabtu (22/6) malam sekitar pukul 21.30 Wita dan baru bisa dievakuasi pada keesokan harinya, Minggu (23/6), sekitar pukul 10.30 Wita.
Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata mengungkapkan kronologi kedua pendaki itu bisa tersesat di lereng gunung Pucak Adeng.
Ia menjelaskan, kedua pendaki asal Denpasar itu tiba di areal parkir Pura Pucak Adeng sekitar pukul 19.00 Wita. Keduanya datang dengan mengendarai motor masing-masing.
“Pada Pukul 19.00 wita keduaorang pendaki tersebut tiba di parkiran Pura Bukit Pucak Adeng,” jelas Berata, Minggu (23/6).
Berdasarkan keterangan dari seorang warga, sambung Berata, kedua pendaki itu sempat dilarang melakukan pendakian karena merupakan kawasan suci dan bukan untuk pendakian. “Namun kedua pendaki tersebut tetap bersikeras melakukan pendakian,” imbuhnya.
Sekitar pukul 22.00 Wita, salah satu pendaki yakni Ivan menghubungi pacarnya, Tasya, dan menyampaikan bahwa ia dan temannya tersesat karena cuaca hujan dan kedinginan.
“Kemudian setelah mendapatkan informasi tersebut, Tasya melaporkan kejadian itu ke Polres Tabanan dan ke Polsek Baturiti,” imbuhnya.
Kemudian personil Polsek Baturiti, Polres Tabanan, BPBD Tabanan, prajuru adat dan dinas, serta pecalang Banjar Munduk Lumbang bersiap melakukan pencarian.
“Karena kondisi cuaca hujan lebat disertai kabut dengan jarak pandang tiga meter, tidak mendukung untuk melakukan pencarian,” jelasnya.
Baru pada Minggu (23/6), dari pukul 10.00 Wita dilakukan upaya pencarian dan evakuasi. Kedua pendaki itupun berhasil dievakuasi dengan keadaan selamat. (c/kb)
