TABANAN, Kilasbali.com – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan I Made Subagia menerima audiensi dari Kementrian PUPR RI di Ruang Rapat Bupati Tabanan, Kamis (26/9/2019).
Rombongan Kementrian PUPR RI yang dipimpin Kasubid Persampahan dan Pimpinan Pengembangan Drainase Link. Direk. PPLP Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR Nuzulina mengatakan, kedatangannya ke Tabanan untuk melaksanakan kegiatan Jambore Nasional Indonesia Bebas Sampah di Kabupaten Tabanan, tepatnya di TPB Margarana bulan Oktober mendatang.
Dalam diskusi santai tersebut banyak hal yang disampaikan oleh pihak Kementrian PUPR yang saat itu diwakili oleh Nuzulina. Yang intinya adalah untuk meminta ijin dan arahan dari Bupati Eka untuk kelancaran acara yang digelar nantinya dan mohon kesedian orang nomer satu di Tabanan ini untuk menghadiri gala dinner yang diselenggarakan pihaknya.
“Temen-temen komunitas memilih sendiri, dan memilih Bali sebagai tempatnya. Dan setelah melakukan survey berkali-kali dan mereka sudah mendapatkan tempatnya yakni di Margarana. Kemudian dalam setiap penyelenggaraannya, itu selalu ada yang namanya malam gala dinner yang bertujuan untuk bertemu dengan setiap Kepala Daerahnya guna melakukan sharing tentang persampahan,” kata Nuzulina.
Nuzulina menceritakan, kalau sesuai dengan rencana ini merupakan jamborenya yang keempat setelah di Solo, Banda Aceh dan Malang, dan dari kesemuanya itu dihadiri kepala daerah masing-masing. “Kedatangan kami disini bertujuan untuk membantu temen-temen kami di sini agar mohon kesediaan Ibu untuk menghadiri kegiatan tersebut seperti di daerah-daerah lain yang terlebih dahulu kami selenggarakan,” pintanya.
Pihaknya menjelaskan rencananya jambore tentang sampah tersebut diselenggarakan mulai tanggal 10 oktober 2019 sampai dengan 12 Oktober 2019 dan tempatnya di TPB Margarana, Kelaci, Marga. Gala Dinner dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2019 dan setelahnya tanggal 11 Oktober 20119 rencananya diadakan dialog yang akan mengundang pihak dari Pemerintah Provinsi Bali. “Kalau Ibu berkenan, kami mohon arahan lebih lanjut dari Ibu Bupati,” imbuhnya.
Menangapi hal tersebut, Bupati Eka menyambut baik kegiatan Jambore Nasional Indonesia Bebas Sampah di Kabupaten Tabanan. Apalagi ini merupakan kegiatan berskala nasional dan Tabanan selalu ikut dan mendukung segala kegiatan dari Pusat yang digelar di Tabanan.
Bupati Eka berharap agar kegiatan jambore ini nantinya mampu memberikan manfaat untuk Pemkab Tabanan dalam persampahan. Di mana masalah sampah diakui Bupati Eka adalah masalah bagi semua kabupaten/kota, bukan hanya di Tabanan saja. Bahkan berbagai program telah diluncurkan serta diterapkan di Kabupaten Tabanan guna menanggulangi sampah.
“Saya harapkan nantinya ada output yang baik dan kebetulan nanti di tahun 2020 kami merencanakan program yang namanya GS Start Up Online. Jadi kita mulai dari masyarakat untuk peduli langsung. Jadi kita bikin di mana kita bekerjasama dengan Perusda, dan Perusda yang akan mengelola sampahnya serta membawa ke TPA dan sebelumnya masyarakatnya yang memilah,” ujar Bupati Eka.
Bupati Eka menerangkan untuk saat ini pihak Pemda telah menyusun kebijakannya. Disamping itu Bupati Eka sangat menyadari bahwa untuk menanggulangi yang namanya sampah, Pemkab tidak bisa bekerja sendiri, namun harus ada kesadaran dari masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan serta selalu mencintai lingkungan di manapun berada.
“Karena kalau tidak ada kebijakan seperti itu untuk mengawal permasalahan sampah ini, maka tidak akan selesai urusan ini. Program itu sedang kami godog sekarang ini dan mudah-mudahan 2020 bisa diterapkan. Dan mudah-mudahan Jambore ini ada outputnya bagi Tabanan sehingga kita bisa saling sharing dan bertukar ide cerita dan pengalaman sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi di dalam menanggulangi masalah persampahan,” pungkas Bupati Eka. (KB)