DENPASAR, Kilasbali.com – Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himpera) Bali menggelar Property Expo 2019 di Level 21 Mall, Denpasar, Senin (19/8/2019). Pameran yang akan berlangsung dari tanggal 19-25 Agustus 2019, HImpera Bali menargetkan 400 unit rumah bisa terjual dalam pameran tersebut.
Ketua DPD Himpera Bali Wayan Jayantara mengungkapkan, pada pameran yang diikuti oleh 30 anggota Himpera Bali menargetkan 400 unit rumah bisa terjual selama pameran. Dimana dari target 400 rumah, Himperra menargetkan 300 unit rumah MBR (rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah) atau subsidi dan 100 unit untuk rumah non subsidi.
“Target realisasi untuk pameran hari ini sampai tanggal 25 Agustus yaitu 400 unit,” jelas Ketua DPD Himpera Bali Wayan Jayantara pada acara pembukaan pameran.
Wayan Jayantara optimis seluruh rumah yang ditawarkan dalam pameran akan habis terjual mengingat tingginya back log akan perumahan di tanah air utamanya di Bali. Dijelaskannya program sejuta rumah masih menemukan kendala karena untuk tahun ini target pemerintan masih tersisa sekitar 14 ribu unit sementara untuk di Bali saja back log mencapai 200 ribu unit.
Untuk itulah pada pameran ini Himperra kembali mendorong pemerintah Provinsi Bali agar memfasilitasi kerjasama dengan pemerintah daerah dalam penyediaan lahan yang terjangkau. Selama tujuh hari pameran para pengembang juga memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiki rumah berupa bebas biaya administrasi hingga uang muka yang sangat kecil.
“Kesempatan tujuh hari kami pameran, pengembang memberikan berbagai kemudahan hingga bebas biaya administrasi mengenai pembelian. Ada uang muka yang seminim mungkin yaitu satu persen sudah bisa memiliki rumah. Kami harapkan kesempatan ini dimamfaatkan krama Bali untuk bisa mendapatkan rumah murah atau rumah yang non subsidi. Banyak rumah yang ditawarkan di Singaraja, tabanan ada beberapa, klungkung sedikit, Karangasem juga ada. Semua kabupaten ada kecuali di Bading dan Kodya Denpasar. MBR harganya Rp 158 juta dengan uang muka satu persen sudah cukup untuk memiliki rumah,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Umun DPP Himperra Endang Kawijaya dalam kesempatan tersebut mengakui program sejuta rumah tahun ini tidak sebaik tahun lalu. Dijelaskannya tahun 2018 realisasi capaian hingga 256 ribu seluruh Indinesia. Sementara tahun ini ada anggaran membangun rumah MBR 168 ribu unit sehingga kesempatan ini harus dimamfaatkan bagi masyatakat yang ingin memiliki rumah.
Kondisi properti di tahun 2019 juga terkoreksi dengan baik sehingga harga rumah kembali stabil seperti harga beberapa tahun lalu. “Bali sekarang harga rumah MBR Rp 158 juta untuk subsidi, sama dengan Jabodetabek. Refleksi dari mahalnya harga tanah di Bali, kalu di Jawa hanya Rp 140 juta. Sekarang terjadi keseimbangan yang pas, masih terjangkau dan masih menguntungkan,” ungkapnya.
Pada Himpera Property Expo 2019 pengembang menawarkan rumah non subsidi dengan harga menarik. Penurunan harga tanah yang terkoreksi hingga 30 persen juga menjadi alasan banyak rumah yang dijual berada pada kisaran Rp 300-500 juta. Kondisi ini sekaligus menjadikan harga properti lebih ideal dimana sebelumnya pada tahun 2014 harga properti di Bali melambung tinggi.
Dengan target penjualan hingga 400 unit, kegiatan ini sekaligus menunjukkan komitmen DPD Himperra Bali yang beranggotakan 80 pengembang ini tetap menjadi asosiasi pencetak KPR tertinggi yakni di angka 78 persen. Pada acara penutupan pameran juga akan diisi penyerahan tiga unit rumah kepada atlit dan pensiunan atlit dari anggota Himpera yang direncanakan akan diterima langsung Wakil Gubernur Bali Cok Ace. (*KB).