TABANAN, Kilasbali.com– Upaya pencarian korban tenggelam I Gede Adi Merta Yasa (21), di sungai Yeh Mawa masih terus dilakukan dengan melibatkan Tim Gabungan Basarnas, Rescue Polda Bali, BPBD Tabanan dan Sat Pol Air Polres Tabanan, jumat (9/2/2018).
Pada pencarian korban hari ini Tim SAR gabungan yang diterjunkan menggunakan tiga perahu karet untuk melakukan penyisiran sepanjang sungai Yeh Mawa. Penyisiran di sungai ini mulai dari pertama kali ditemukanya sandal korban hingga sampai di area Bendungan Telaga Tunjung, Desa Timpag. Selain itu juga petugas bersama warga juga melakukan penyisiran darat.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Bali I Gede Darmada mengatakan penyisiran masih dilakukan di seputaran Bendungan Telaga Tunjung. Selain itu petugas juga kesulitan karena saksi mata yang melihat korban tidak ada hanya berdasarkan petunjuk ditemukan sandal korban di lokasi. Selain itu penyisiran juga dilakukan lewat darat yakni dibeberapa kebun milik warga tapi belum juga menemukan hasil. ” Untuk pencarian hari ini belum membuahkan hasil, masih nihil,” ungkapnya.
Darmada menambahkan, upaya pencarian korban sudah dilakukan dari Kamis (8/2/2018) kemarin, dan dilanjutkan hari ini jumat (9/2/2018) bersama dengan tim gabungan dengan mengunakan tiga perahu karet dari Basarnas, Sabhara dan Polair, namun belum membuahkan hasil. Ditambahkan Darmada, dari beberapa pengalaman korban akan mengapung dalam waktu 2-3 hari, asalkan korban tidak tersangkut di bawah. ” Dari pengalaman yang sudah dilakukan dalam penanganan seperti ini dalam 2 -3 hari biasanya korban sudah mengapung, jika korban tidak tersangkut dibawah,”jelasnya.
Kini Tim gabungan masih terus berupaya mencari korban dengan melakukan penyisiran dialiran sungai hingga Bendungan serta wilayah kebun warga,namun hingga kini belum membuahkan hasil.
Dimana sebumnya I Gede Adi Merta Yasa(21) warga Banjar Dinas Pegubugan Kangin, Desa Pesagi, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, hilang pada Kamis(8/2/2018). Korban dilaporkan hilang saat mencari durian yang ada dibelakang rumah korban, dimana saat dicari Kelurga korban hanya menemukan sandal dan senter korban di pinggir sungai. (*KB).