PolitikTabanan

Lolos ke DPRD Tabanan, Srikandi PDIP Rahayuni Akan Fokus Pada Pengembangan Pendidikan Non Formal

TABANAN, Kilasbali.com-Pasca ditetapkan lolos ke DPRD Tabanan di Pleno Kabupaten oleh KPU Tabanan, Srikandi PDIP dari Dapil I Kecamatan Tabanan-Kerambitan, Ni Made Rahayuni, akan fokus dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Caleg asal Banjar Pasekan, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan ini akan fokus berjuang di pendidikan non formal, untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Rahayuni merupakan salah satu perempuan yang menginspirasi di Tabanan. Caleg yang lolos dengan perolehan 4.289 suara ini merupakan pengusaha salon, dimana selama berkecimpung di dunia tata rias, pihaknya selalu membantu masyarakat kurang mampu melalui pelatihan tata rias secara gratis pada salon yang ia rintis sejak 1991 lalu. Tak saja berbagi melalui ilmu pada dunia wirausaha, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, DPD Partai PDI Perjuangan ini juga aktif menjadi motivator perempuan dalam bidang kesehatan. Bahkan hingga kini, kediamannya di Tabanan menjadi tempat untuk senam gratis bagi ibu-ibu PKK. “Untuk saat ini saya akan fokus pada pendidikan non formal, selain untuk membuat lapangan pekerjaan juga untuk memberikan keahlian yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya, kamis (9/5/2019).

Baca Juga:  UMK Tabanan 2025 Ditetapkan Sebesar Rp 3.102.520

Terbiasa dekat dengan dunia wirausaha, pendidikan dam kesehatan, Rahayuni mengaku sempat berangan akan diposisikan pada komisi IV yang membidangi pendidikan dan kepemudaan. Hanya saja, dia kembali pada kewenangan partai, sebab penentuan posisi komisis itu tidak serta merta ditentukan banyaknya porlehan suara, juga posisi kepengurusan di partai. “Sempat sih berhayal, bisa di komisi empat karena itu kan pendidikan, bidang tiang. Tapi ngga tau juga dari partai, karena tidak ditentukan perolehan suara, tapi juga kepengurusan partai,” ungkapnya.

Ia menegaskan, untuk soal posisi komisi nanti di DPRD Tabanan, dirinya siap ditempatkan all round alias serba bisa. Untuk itu, ia menyerakan sepenuhnya kepada partai. Namun karena dirinya banyak bergerak di pendidikan non formal memberikan pelatihan-pelatihan tata rias gratis kepada masyarakat, pihaknya sangat berkeinginan untuk duduk di Komisi IV, yang bidangnya sesuai dengan programnya selama ini. “Sempat sih berhayal, bisa di Komisi IV karena itu kan pendidikan, bidang tiang. Tapi ngga tau juga dari partai, karena tidak ditentukan perolehan suara, tapi juga kepengurusan partai,” tegasnya.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Bentuk UPTD untuk Kelola Dermaga Bedugul

Lebih jauh, ia mengatakan sudah memiliki rencana program dalam jangka pendek dan panjang bila ditempatkan pada komisi IV. Untuk itu, ia mengaku akan turun ke masyarakat untuk mengetahui program apa yang dibutuhkan masyarakat Tabanan, demi terwujudnya kesejahteraan. Salah satu dari programnya, ia mengaku akan tetap memberi pelatihan agar masyarakat dapat berwirausaha, dan itu terbukti dari tumbuhny generasi muda yang berkembang dalam penyediaan jasa tata rias. “Saya tetap akan memberikan pelatihan kepada masyarakat, untuk menumbuhkan wirausaha muda yang bergerak di bidang tata rias,” tambahnya.

Baca Juga:  RS Singasana Tambah Ruang Kamar Inap untuk Respon Penerapan KRIS BPJS Kesehatan

Selain itu pihaknya juga mendorong perempuan untuk terjun kedunia. politik, karena ruang-ruang politik untuk perempuan terbuka lebar. Hal itu, dilihat dari kuota caleg perempuan pada Pemilu 2019, yang dinilai ada kemajuan pada posisi perempuan dalam dunia politik. Menurutnya hal tersebut merupakan kesempatan bagi perempuan-perempuan Bali untuk ikut andil dalam pembangunan Daerah. Sehingga ia berharap, pada kontestasi berikutnya, kuota legislatif perempuan akan lebig strategis, yang juga memberi perubahan baru dalam tatanan legislatif pemerintah. “Ini kemajuan peran perempuan, semoga pada kontestasi berikutnya kuota perempuan yang lolos legislatif mencapai 30 persen,” pungkasnya. (*KB).

Back to top button

Berita ini dilindungi