TABANAN, Kilasbali.com – Harga daging babi menjelang hari raya Galungan pada September 2024 mendatang mulai merangkak naik. Kenaikan harga tersebut mulai terjadi secara bertahap setiap minggunya sejak Juli 2024 lalu.
Saat ini, satu kilogram daging babi harganya mencapai Rp 48 ribu. Sebelumnya, untuk satu kilogramnya seharga Rp 38 ribu.
Kenaikan harga tersebut diprediksi masih akan terjadi sampai dengan Galungan nanti. Perkiraannya, satu kilogramnya bisa menembus Rp 50 ribu.
Kondisi harga tersebut diungkapkan salah seorang peternak di Banjar/Desa Baru, Kecamatan Marga, I Ketut Jaya Ada (42).
Ia menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan harga daging babi mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir ini.
Di antara faktor penyebabnya adalah populasi babi yang sedikit dan adanya kerja sama antar Pemerintah Provinsi Bali dengan Sulawesi Utara.
“Nah karena permintaan di luar Bali juga meningkat, kita di Bali populasi sedikit,” jelas Jaya Ada, Selasa (13/8).
Kecilnya populasi babi yang ada saat ini juga disebabkan karena wabah yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. “Ini yang sebabkan harga naik,” imbuhnya.
Menurutnya, kenaikan harga babi saat ini sudah melampaui titik balik modal. Ia memperkirakan titik balik modal ada pada posisi Rp 35.000 per kilogram.
“Tiap minggu naik sejak bulan lalu. Awalnya di posisi Rp 38 ribu per kilogram. Sekarang sampai Rp 48 ribu per kilogram,” ujar Jaya Ada.
Kendati demikian, Jaya Ada menyebut kenaikan harga ini tidak sepenuhnya bisa dirasakan para peternak. Dampak dari kenaikan harga ini hanya bisa dirasakan peternak skala besar yang memiliki stok babi banyak.
Sedangkan peternak skala kecil, kemungkinan tidak terlampau merasakan dampaknya karena stok yang mereka miliki sangat terbatas. Sementara jumlah permintaan tinggi. “Jadi keuntungan besar hanya bisa dinikmati oleh peternak besar,” tandasnya.
Ia memprediksi, kenaikan harga daging babi ini masih akan terus terjadi sampai dengan Desember 2024 mendatang. Puncaknya dimungkinkan akan terjadi pada saat Galungan nanti dengan perkiraan harga bisa mencapai Rp 50 ribu per kilogram.
“Prediksi saya harga babi tetap mahal sampai Desember nanti. Bahkan pada saat Hari Raya Galungan bisa tembus di Rp 50.000 per kilogram,” ujar Jaya Ada memprediksi.
Jaya Ada sendiri mengaku saat ini memiliki stok babi siap potong sampai 200 ekor. Namun, stok itu hanya bisa ia berikan kepada pelanggan di tingkat pasaran lokal. “Kalau untuk ke luar Bali, rasanya tidak sanggup. Untuk memenuhi konsumen lokal saja saya sudah angkat tangan karena stok sedikit,” pungkasnya. (c/kb).