SosialTabananTokoh

Menyapa dan Berbagi di Tabanan, Ini Pesan Putri Koster

    TABANAN, Kilasbali.com – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Koster melakukan kunjungan kerja yang dirangkai “Menyapa dan Berbagi” di Kabupaten Tabanan, Sabtu (24/12).

    Di Bumi Lumbung Beras Bali ini, Putri Koster mengunjungi Desa Angseri Kecamatan Baturiti dan Desa Buruan Kecamatan Penebel. Kunjungan kerja ini adalah salah satu program aksi sosial yang digerakkan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali sebagai perpanjangan tangan Tim Penggerak PKK Pusat yang kemudian diteruskan secara sinergi bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan, Desa hingga Banjar.

    Hal ini dilakukan untuk mengetahui sekaligus memastikan kondisi masyarakat di lapangan terutama yang lanjut usia, bayi dan anak-anak, ibu hamil dan difabel dalam keadaan sehat.

    Kegiatan ini selain diisi dengan sosialisasi, bercengkerama langsung dengan warga juga dilengkapi dengan penyaluran bantuan sosial masing masing kepada ibu hamil, bayi atau anak gizi buruk, penyandang difabel, lanjut usia dan kader PKK.

    Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Singgung Isu Dugaan Intimidasi di Debat Ketiga Pilkada 2024

    Bantuan sosial yang diserahkan kepada masing-masing orang yang berhak menerima adalah 20 Kg beras, 1 krat telur, 2 liter minyak goreng dan susu. Disamping itu juga diserahkan 100 pohon tanaman durian, manggis, cempaka dan sandat serta 300 bibit pohon cabai. Selain pejabat Provinsi yang mendampingi, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali juga didampingi oleh segenap jajaran OPD Kabupaten Tabanan terkait.

    Pada kesempatan ini, Putri Koster menitipkan pesan kepada orangtua agar menjaga putra-putri mereka agar tumbuh sehat dengan tingkat kematangan dan kecerdasan yang baik. “Mari kita kawal pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita agar jangan sampai kekurangan vitamin dan gizi di masa pertumbuhan emas mereka,” ujarnya

    Putri Koster menambahkan agar orang tua mengawasi aktivitas anak-anaknya agar membatasi penggunaan handphone, terutama bagi anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun.

    Baca Juga:  Sekda Bali Ajak Masyarakat Teladani Semangat Pahlawan I Gusti Ngurah Rai

    “Penggunaan handphone sejak dini akan mempengaruhi perkembangan mental mereka, yang kita takutkan adalah mereka mencerna informasi menjerumuskan dan mendapat pengaruh buruk dari perkembangan teknologi informasi yang tidak terkendali (apabila diluar pengawasan,red). Mari kita buatkan pola dan pemahaman bahwa handphone adalah alat komunikasi yang hanya boleh di pegang oleh orang tua atau orang dewasa. Selain itu radiasi sinar ultraviolet pada handphone akan sangat cepat merusak mata anak-anak, dan memberikan dampak buruk pada kesehatan jari-jari tangan mereka,” tegas Putri Koster.

    Kunjungan kerja yang dilakukan di penghujung tahun ini juga digunakan untuk menyampaikan kepada para kader PKK untuk menyampaikan sekaligus meneruskan informasi terhadap warga lingkungannya, agar turut mensosialisasikan kepada anak-anaknya terutama yang perempuan untuk tidak menikah di usia dini (belum matang) karena organ tubuh khususnya rahim yang belum kuat akan mengganggu pertumbuhan janin. Hal ini akan menyebabkan janin terganggu dan berpotensi lahir kurang sempurna.

    Selain terkait bayi, remaja dan ibu hamil, Putri Koster juga menanamkan kesadaran bagi yang masih memiliki orang tua, agar orang tua mereka dijaga dengan baik layaknya saat mereka menjaga dan merawat kita hingga seperti saat ini, membesarkan dan mendidik dari kecil.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gelar Pelaksanaan Orientasi PPPK 2024

    “Saya meminta kepada semuanya agar tidak memiliki pemikiran untuk menitipkan orang tua kita di panti jompo. Dan mengabdilah semasih orang tua kita ada di dunia,” pinta Putri Koster. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi