DENPASAR, Kilasbali.com – Seiring dibukanya pariwisata Bali di bulan Oktober, faktor kesehatan pengunjung adalah yang sangat penting untuk menjadi perhatian.
Langkah yang ditempuh adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat di tempat usaha, salah satunya dengan pemasangan QR Code Pedulilindungi.
Demikian disampaikan praktisi pariwisata sekaligus pemilik Krisna Oleh-oleh,
Gusti Ngurah Anom atau akrab disapa Ajik Cok, saat ditemui di Denpasar, Sabtu (2/10/2021).
Ajik Cok merasa optimis menyambut pembukaan pariwisata Bali bulan ini seiring melandainya kasus Covid-19 di Bali.
Menurutnya di masa pandemi Covid-19, pihaknya juga tetap menekankan pada kesehatan pengunjung.
Langkah yang ditempuh adalah penerapan protokol kesehatan ( prokes) yang ketat di tempat usaha. Salah satunya dengan pemasangan QR Code Pedulilindungi.
“Semua outlet Krisna sudah pakai Pedulilindungi karena prokes itu adalah kunci untuk menjaga kesehatan bagi tamu-tamu yang datang,” ucapnya.
“Saya yakin pariwisata Bali akan kembali menggeliat. Saya optimis dan bersyukur yang terdampak di dalam pandemi ini 80 persen adalah Bali.
Artinya Bali itu kan 80 persen pariwisata. Sedangkan andaikata semua terdampak seperti Bali misalkan Jawa dan DKI, mungkin ekonomi akan lumpuh,” imbuhya.
Begitu pariwisata kembali pulih Ajik Cok yakin wisatawan domestik akan datang ke Bali.
“Buktinya sekarang begitu PPKM perlahan dibuka, kunjungan orang ke Bali mulai ramai. Saya sudah survey termasuk di mall dan beberapa outlet Krisna di Badung itu sudah mulai ramai atau kisaran angka 60 persen,” sebutnya.
Hal yang paling penting untuk menggeliatkan ekonomi Bali kembali dikatakan Ajik Cok adalah mendatangkan wisatawan domestik dahulu, baru secara bertahap disusul wisatawan manca negara.(sgt/kb)