DENPASAR, Kilasbali.com – Ratusan mahasiswa baru ITB STIKOM Bali datang silih berganti ke kampus yang terletak Renon Denpasar. Tahun akademik 2021/2022 ini, mahasiswa baru di kampus yang mengusung tagline ‘Always the First’ ini sebanyak 1,2 ribu lebih.
Mereka datang dan tertib mengantri untuk mengambil atribut yang dibagikan Panitia Gema Mahasiswa Teknologi Informasi (GMTI) ke-20 ITB STIKOM Bali, Senin (13/9). GMTI adalah istilah lain untuk Opspek atau orientasi program studi dan pengenalan kampus.
Pengambilan atribut berupa baju, topi, kuota data sebesar 9 GB, dan tas secara drive thru ini tampak menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Sebelum mengambil atribut, mahasiswa baru wajib memakai masker, cuci tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, hingga menjaga jarak individu.
Ketua Panitia Gema Mahasiswa Teknologi Informasi (GMTI) ke-20 ITB STIKOM Bali, Sindhu Nata Wijaya mengatakan, dari jumlah mahasiswa baru tersebut, sebanyak 1.097 yang mengambil atribut. Sedangkan sisanya akan mengambil atribut di gelombang kedua.
“Pengambilan atribut ini kami bagi tiga dalam tiga sesia dan dilakukan selama tiga hari, Senin, Selasa dan Rabu. Ini adalah hari pertama,” ujarnya di Kampus ITB STIKOM Bali di Renon, Denpasar.
Dikatakan, pengambilan artribut berlangsung singkat. Hanya beberapa menit. Begitu datang dan melakukan skrining pengukuran suhu tubuh, kemudian antri untuk mengambil atribut.
“Tidak sampai lima menit, setelah mengambil atribut mahasiswa baru langsung pulang,” tegasnya.
Ketua BEM ITB STIKOM Bali, I Komang Bhargo Bhaskara disela-sela mengawasi pengambilan atribut mengatakan, prokes dilaksanakan sangat ketat untuk mencegah klaster baru penyebaran Covid-19.
“Jawa Bali sekarang menerapkan PPKM. Dan khusus untuk Bali menerapkan PPKM Level 4, sehingga pengambilan atribut dilakukan secara drive thrue. Misal ada yang sakit, kami persilakan untuk diam di rumah, dan kami akan kirimkan atributnya ke rumah,” ujarnya.
Dia menambahkan, panitia GMTI juga wajib tuntas mengikuti vaksinasi Covid-19. “Seluruh panitia juga sudah divaksinasi. Kendati demikian, panitia juga wajib menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.
Kabag Kemahasiswaan, I Gusti Ngurah Wikranta Arsa, S.Kom, M.Cs menjamin bahwa ospek tidak akan terjadi perpeloncoan. Karena dilakukan secara online selama tiga hari, dari tanggal 22 – 24 September 2021.
“Mahasiswa baru akan mengikuti secara online dari rumah masih-masing, dan dari pihak kampus telah memberikan bantuan kuota data sebesar 9GB. Itu akan cukup untuk tiga hari ospek,” jelasnya.
Materi yang diberikan juga tidak memberatkan mahasiswa. “Inti materi yang kami berikan hanya pengenalan lingkungan kampus saja. Pengawasan juga akan kami lakukan ketat terhadap panitia kelompok dari kakak mahasiswanya. Tugas bagi mahasiswa baru sudah ada di saya, dan tidak ada tugas berlebihan,” tandasnya.
Untuk diketahui, meski dalam masa pandemi, ITB STIKOM Bali di tahun akademik ini jumlah penerimaan mahasiswa meningkat dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu sekitar 1,1 ribu lebih, namun di tahun ini mendapat 1,2 ribu lebih. Hal ini menunjukkan masyarakat semakin sadar bahwa dalam situasi pandemi ini hanya IT yang mampu bertahan. (rhm/kb)