TABANAN, Kilasbali.com – BRSUD Tabanan kehabisan stok oksigen cair. Menyikapi kondisi itu, Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan mengintruksikan pejabat terkait untuk melakukan sidak kepada distributor pemasok oksigen cair. Bila terjadi penimbunan, pihaknya tidak main-main akan segera langsung mencabut izinnya.
Edi Wirawan mendaku telah berkoordinasi dengan Provinsi Bali untuk mengatasi kelangkaan tersebut. Untuk sementara, dalam memenuhi kebutuhan pasien terpaksa melakukan berbagi oksigen antar rumah sakit.
“Pada dasarnya kita sudah rapat dengan Satgas dan Kementerian yang terkait agar Bali menjadi prioritas utama pendistribusian oksigen cair, dan saya harap Kabupaten Tabanan secepatnya akan mendapatkan oksigen,” ungkapnya, Kamis (22/7/2021).
Pihaknya juga akan segera menindaklajuti penyebab kelangkaan oksigen di Tabanan. Yakni dengan melakukan sidak. Jika nanti ditemukan adanya penimbunan oksigen oleh para pengusaha, pihaknya akan langsung memberikan sanksi pencabutan izin. “Kami segera mungkin akan melakukan sidak,” tegasnya.
Sementara itu, Dirut BRSUD Tabanan, dr. I Nyoman mengakui ada keterlambatan pengiriman oksigen cair yang seharusnya dikirim pada Rabu (21/7/2021), sehingga pihak BRSUD terpaksa menggunakan oksigen tabung yang masih tersisa yang berimbas terjadinya penundaan operasi.
“Akibat tidak ada pasokan oksigen cair, operasi terencana kami tunda sedang yang sifatnya emergency tetap kami lakukan,” tuturnya.
Lanjut Susila, saat ini jumlah bor mencapai 71 rata-rata dalam perhari selama stok oksigen cair belum memadai, BRSUD menghabiskan tabung oksigen dalam perjam menghabiskan 7 tabung dalam 24 sudah 168 tabung yang habis.
“Akibat langkanya oksigen kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi prokes serta mengurangi kegiatan di luar rumah, kan percuma saja kalau oksigen cair ada tetapi lonjakan kasus Covid-19 terus meningkat dan pasien makin bertambah,” pungkasnya. (dx/kb)