DENPASAR, Kilasbali.com – Permasalahan pengelolaan sampah di Bali masih menjadi persoalan cukup pelik, terutama yang tejadi di TPA Suwung Denpasar. Pemerintah Provinsi Bali masih terus mengupayakan usaha untuk menanggulangi masalah tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat menerima audiensi dari Duta Besar Hungaria untuk Indonesia H.E Judit Pach di ruang kerjanya, Denpasar, Kamis (24/10/2019).
Menurutnya, sudah banyak pihak yang ingin kerja sama dengan Pemprov Bali untuk mengelolanya, namun masih terkendala dengan masalah typing fee.
“Masyarakat kita masih agak keberatan membayar sejumlah typing fee untuk membuang sampah, karena mungkin kebudayaan kita berbeda di sini,” jelasnya.
Untuk itu Wagub Cok Ace mengharapkan pemerintah Hungaria bisa memberikan solusi yang baru akan permasalahan tersebut. Selain itu, ia melanjutkan jika pihak PLN sudah bersedia membeli energi listrik yang dihasilkan dari sampah plastik.
“Kami masih mengupayakan proses pemilahan sampah sehingga mengasilkan energy tersebut,” jelasnya.
Hal lain yang menjadi permasalahan adalah begitu banyaknya sampah yang masuk ke TPA Suwung setiap hari.
“Sampah dari daerah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan masuk ke Suwung, sehingga penumpukan semakin banyak,” ujarnya. Untuk itu ia ingin ke depan TPA di Bali bisa ditambah untuk mengurangi penumpukan tersebut.
“Namun keadaan TPA suwung sekarang sudah semakin membaik dari beberapa tahun yang lalu,” imbuhnya.
Hal lain yang menjadi topik dalam pertemuan tersebut adalah masalah ketersediaan air bersih. Bali juga diprediksi akan mengalami masalah air bersih beberapa tahun ke depan, sehingga pemerintah ingin menanggulangi permasalahan tersebut secepatnya.
Sebelumnya Dubes Judit Pach mengatakan tertarik untuk bekerjasama di bidang pengelolaan sampah dengan Bali. Untuk itu ia mengaku pihaknya telah bertemu dengan Menteri PUPR Bapak Basuki Hadimuljono sebelumnya untuk membicarakan.
“Bapak Basuki waktu itu menyambut baik rencana kami, dan bersedia memfasilitasi. Atas saran beliau juga maka kami menghubungi Pemprov Bali untuk membicarakan rencana lanjutan,” tuturnya.
Demi menunjukkan keseriusan tersebut Dubes Pach mengatakan tenaga-tenaga ahli dari perusahaan di Hungaria akan datang ke Bali sekitar bulan Nopember atau Desember mendatang guna melakukan observasi terhadap keadaan TPA Suwung.
“Mereka akan survey lebih dahulu serta melakukan penelitian apa saja yang perlu dilakukan di TPA tersebut,” ujarnya.
Ia sangat yakin teknologi yang diterapkan di Hungaria bisa diimplementasikan di Bali. Sementara mengenai permasalahan air bersih, ia yakin bisa bekerja sama dengan Bali. Karena Hungaria telah mempunyai teknologi yang bisa mengatasi permasalahan tersebut. (rls/kb)