GIANYAR, Kilasbali.com – Dinas Sosial Kabupaten Gianyar akhirnya menyikapi warga miskin yang ada di di Banjar Juga, Desa Mas, Ubud setelah sebelumnya viral di media sosial. Di mana dalam satu pekarangan dihuni dua janda, yakni Ni Ketut Sulasih (48) dan Ni Wayan Moglok, yang tanpa tulung punggung keluarga.
Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, I Made Watha mengakui bahwa kedatangannya ke rumah itu, lantaran viral di media sosial (medsos). Diakui, dua janda ini terdaftar sebagai warga miskin. Namun oleh pemerintah, telah diatensi melalui program bedah rumah Bali Mandara tahun 2014 lalu, program rehab rumah dari bantuan pusat tahun 2013 lalu, jambanisasi melalui program PNPM Mandiri, dan GN-OTA untuk pendidikan anak semata wayang Ni Ketut Sulasih, I Wayan Bayu (19).
“Perhatian pemerintah sudah luar biasa. Tapi saat ini kondisi dapurnya memang tidak layak, hanya saja tidak ada program bedah dapur. Sehingga kita bersama Perbekel akan dorong pembangunan ini secara swadaya. Kan tidak besar ini biayanya,”ujar Watha yang juga Kasatpol PP Kabupaten Gianyar ini, Minggu (7/7/2019).
Pihaknya hanya berharap, keluarga ini punya semangat untuk bekerja keras sehingga secara bertahap bisa memperbaiki rumahnya. “Anaknya I Wayan Bayu sudah lulus sekolah, bahkan sudah lulus D1 pariwisata. Mudahan bisa menjadi tumpuan keluarga di masa depan,” harap I Made Watha.
Hal senada juga diharapkan pada keluarga Ni Wayan Moglok yang memiliki dua anak dewasa. Meskipun salah satu anaknya, I Kadek Suwitra mengalami keterbelakangan mental sejak lulus SMA, anak pertama janda Moglok telah bekerja sebagai buruh bangunan.
Kepala Desa Mas, I Wayan Gede Darma Yuda mengatakan warganya ini diperlakukan sama dengan KK miskin lain di Desa Mas. “Ibu ini sering ke kantor desa. Apa yang dibutuhkan, selalu kami berusaha bantu. Dalam waktu dekat, pihaknya berencana mengajak mahasiswa KKN di Desa Mas untuk gotong- royong di rumah dua janda tersebut. (ina/kb)