Pembangunan Gedung Parkir RSUD Tabanan Berlanjut di Tahun Ini

TABANAN, Kilasbali.com – Pembangunan gedung parkir RSUD Tabanan di lahan eks kantor Dinas Pariwisata (Dispar) dipastikan berlanjut pada tahun ini.
Dalam kelanjutannya di tahun ini, pembangunan gedung parkir empat lantai yang dilakukan secara bertahap itu akan terkonsentrasi pada penyelesaian lantai satu dan dua.
“Tahun ini dilanjutkan ke lantai satu dan dua dengan anggaran Rp 15 miliar,” jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra.
Ia menyebut, anggaran dalam pembangunan di tahap kedua ini bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung.
Proses pembangunan tahap kedua ini juga sudah mulai dipersiapkan sejak April 2025 lalu. Gedung itu dirancang berkapasitas 60 mobil dan lebih banyak roda dua di tiap lantainya.
Sementara itu, luas lahan yang dimanfaatkan untuk pembangunan gedung itu mencapai 16 are. Lokasinya yang dekat dengan RSUD Tabanan diproyeksikan bisa terkoneksi di masa depan.
Namun, koneksi dalam bentuk tunnel atau terowongan itu masih dalam tahap perencanaan jangka panjang.
“Terowongan belum dibangun sekarang, kami fokus selesaikan pembangunan secara bertahap. Target kami, tahun ini gedung parkir bisa mulai difungsikan,” tegasnya.
Di tahun lalu, pembangunan gedung parkir ini terkonsentrasi pada penggalian, pembangunan pondasi, dan basement dengan biaya mencapai Rp 6,89 miliar.
Kehadiran gedung parkir di sebelah barat RSUD Tabanan itu diharapkan bisa menjadi solusi persoalan kemacetan yang kerap terjadi di ujung selatan Jalan Diponegoro.
Seperti diketahui, selama ini ujung selatan Jalan Diponegoro kerap macet lantaran separuh badannya dimanfaatkan untuk parkir motor.
Pada jalur yang sama juga terdapat beberapa sekolah. Sehingga, pada jam-jam tertentu, kondisi lalu lintas di Jalan Diponegoro akan macet.
Di masa lalu, Jalan Diponegoro berlaku untuk jalur. Namun, dalam perkembangannya diterapkan rekayasa lalu lintas sehingga berlaku satu jalur dari selatan ke utara.
Hanya saja, rekayasa jalur tersebut tidak sepenuhnya bisa meredam kemacetan yang sering terjadi dari ujung selatan Jalan Diponegoro hingga depan SMPN 1 Tabanan. (c/kb)