TABANAN, Kilasbali.com – Manajemen Rumah Sakit Singasana berencana menambah ruang rawat inap di tahun ini.
Penambahan ruang rawat inap ini akan memanfaatkan lantai dua di atas ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Dengan adanya tambahan tersebut, kapasitas ruang rawat inap di RS Singasana bisa bertambah paling tidak sebanyak 37 bed.
Saat ini saja, rasio tempat tidur rawat inap atau bed occupancy rate (BOR) harian sering berada pada kisaran 70 sampai 80 persen dari total 102 bed.
Rasio itu paling banyak dimanfaatkan untuk rawat inap pasien bedah dan interna yang masih jadi satu.
“Selama ini masih campur. Nanti akan kami pisahkan agar perawatannya lebih maksimal,” jelas Direktur RS Singasana, dr. I Wayan Doddy Setiawan, Kamis (8/5).
Saat ini, penambahan ruang rawat inap itu masih dalam tahap perencanaan. Target pelaksanaannya antara Juni atau Juli 2025 mendatang.
Penambahan ruang ini akan memanfaatkan anggaran dana alokasi khusus atau DAK sebesar Rp 9,5 miliar.
Ia menegaskan, pada prinsipnya penambahan ruang rawat inap ini untuk memaksimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Karena itu, di tahun ini pihaknya juga akan menambah alat kesehatan dengan anggaran Rp 4,5 miliar untuk melengkapi fasilitas ruang rawat inap baru.
Di luar itu, RS Singasana juga sedang fokus mengembangkan layanan hemodialisa atau cuci darah.
Berdasarkan catatan sepanjang 2024, ada 245 pasien gangguan ginjal yang harus menjalani cuci darah dan dirujuk ke rumah sakit lain lantaran saat itu belum ada ruang khusus cuci darah.
“Cukup banyak juga kasus cuci darah yang harus dirujuk ke rumah sakit lain tiap tahun,” ucapnya. (c/kb)