GIANYAR, Kilasbali.com – Hanyut di areal Bali Zoo di Desa Singapadu, Sukawati, Gianyar, Senin (16/11) sore, akhirnya ditemukan Selasa (17/12) pagi. Namun sayang saat ditemukan gajah bernama Moly itu dalam kondisi sudah mati. Proses evakuasi yang alot dengan pun menjadi tontonan warga, dan mendapat pengawalan aparat kepolisian.
Pawas Polsek Sukawati, pda I Nengah Widiana yang memimpin pengamanan evakuasi mengungkapkan, gajah naas itu ditemukan Selasa pagi, sekitar pukul 06.43 Wita. Kondisinya dalam keadaan telah mati di wilayah aliran Sungai/Tukad Cengcegan Banjar Tegal, Guwang, Sukawati.
“Sebagaimana laporan yang kami terima bahwa gajah ini hanyut di aliran sungai yang terdapat di areal Bali Zoo di Desa Singapadu. Gajah ini terbawa arus sungai yang deras akibat curah hujan yang tinggi,” terangnya.
Sementara dari keterangan crew Bali Zoo yang diterima aparat kepolisian, gajah yang bernama Moly tiba tiba diketahui hanyut karena air sungai yang sangat besar akibat hujan lebat saat itu. Atas kejadian itu, pihak Bali Zoo sudah melakukan pencarian sampai pkl 22.00 Wita, namun tidak membuahkan hasil.
“Pencarian dilanjutkan pada Selasa pagi hingga binatang besar itu akhirnya ditemukan. Gajah yang diberi nama Moly itu beratnya kurang lebih 2,5 ton dalam Posisi kepala menghadap ke utara dengan belalai masuk ke dalam batu, Kaki gajah keduanya menghadap ke barat,” sebutnya.
Atas temuan gajah naas itu, Tim dari BKSDA Gianyar juga merapat di lokasi untuk melakukan pengecekan dipimpin oleh Bapak Robby Sukmawa. Menariknya, setelah Pihak Bali Zoo dan BKSDA Gianyar berkoordinasi dengan Pihak Desa untuk proses evakuasi.
Sementara itu, Emma Chandra, Public Relations Bali Zoo, menyampaikan bahwa segenap team di Bali Zoo sangat berduka atas kehilangan Molly, gajah betina yang selama ini telah menjadi bagian penting dari keluarga besar Bali Zoo.
Terlebih, Molly dikenal sebagai gajah yang baik dan bersahabat. “Kejadian ini sangat sulit untuk dihindari, namun kami berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional dan langkah mitigasi risiko, khususnya di musim hujan, demi memastikan keamanan seluruh satwa kami di masa mendatang,” ujarnya. (ina/kb)
