GIANYAR, Kilasbali.com – Selain merenggut 4 nyawa, korban ledakan kompor mayat di Desa Selat Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar sampai saat masih berjuang dalam perawatan intensif.
Pihak keluarga korban yang kini menuai perhatian dengan gelontoran bantuan berbagai pihak.
Selain bantuan sembako dna lainnya, termasuk korban penusukan oleh ODGJ, kini diusulkan Pemkab Gianyar untuk mendapatkan bantuan pusat.
Sebagaimana diketahui, tiga korban meninggal atas musibah kompor meledak itu, berlatar keluarga pas-pasan.
Bahkan kotban Bagus Oscar (34) dan I Kadek Dwi Putra Jaya (32) sama-sama asal Banjar Intaran, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, meninggalkan istri dan anak-anak yang masih kecil.
Demikian Kadek Gian Permana Putra (14) asal Banjar Selat, Desa Belega adalah anak yatim.
Atas kondisi ini Dinas Sosial (Dinsos) Gianyar pun telah memberikan bantuan. Namun saat ini baru sebatas bantuan pangan.
“Saat ini, Dinsos Gianyar telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian Sosial agar keluarga korban diberikan santunan dan difasilitasi tentang kewirausahaan,” ungkap Sekdis Dinsos Gianyar, Nur Widyaswanto, Kamis (8/9).
Disebutkan, bantuan bukan hanya diberikan pada Bagus Oscar dan Kadek Dwi. Namun juga diberikan pada korban lainnya, termasuk korban dalam kasus lain.
Yakni, empat korban kasus penganiayaan yang dilakukan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Dan, untuk korban kompor meledak, diberikan pada 11 korban.
Adapun bantuan yang diberikan pada masing-masing korban, di antaranya, beras 30 kilogram, makanan siap saji 5 pack, lauk pauk siap saji 10 pack, gula pasir 4 kilogram, kopi Bali 1600 gram, dan susu SKM 4 kaleng. “Untuk sementara masih kebutuhan pangan masa tanggap darurat,” ujarnya.
Terkait bantuan berkelanjutan, pihaknya telah mengajukan agar keluarga yang ditinggalkan, difasilitasi untuk bantuan kewirausahaan.
“Kami juga mohonkan santunan kepada keluarga korban dan program-program kewirausahaan atau Program lainnya sesuai kebutuhan dari Kemensos RI,” pungkasnya. (ina/kb)